Nama Taufhan semakin terkenal setelah dijadikan terpidana pada pembangunan Pasar Pa'Baeng-Baeng yang bersumber dari DIPA Kantor Perindustrian Kota Makassar senilai Rp 12,5 miliar. Pada Juli 2014, Mahkamah Agung (MA) menjatuhkan hukuman pidana penjara 4 tahun, pidana denda Rp 200 juta atau 6 bulan kurungan, dan Hukuman pidana uang pengganti sebesar Rp 1 miliar.
![]() |
Setelah putusan kasasi dari MA keluar, Taufhan menghilang. Ia kabur saat jaksa hendak mengeksekusinya.
Meski kabur selama beberapa tahun, Taufhan tetap menyimpan beberapa asetnya di Makassar. Salah satunya sebuah rumah mewah di Bukit Villa Mas Makassar. Perumahan itu adalah satu perumahan elite dan berada di pusat kota Makassar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rumah Pak Thaufan panjang ke belakang, Rumah ini bagian belakang dan hanya dijadikan dapur dan pintu utamanya ada di bagian depan," kata penjaga yang enggan disebut namanya itu, Senin (21/5/2018).
Rumah Thaufan memiliki pagar berwarna cokelat dan tinggi. Jika diperhatikan, maka pagar itu dapat terbuka dan tertutup secara otomatis. Kabarnya, di dalam rumah itu, Thaufan juga menyimpan kendaraan super car di dalamnya. Rumah berlantai 2 dengan cat cream itu memiliki banyak jendela besar di bagian depannya dan sebuah balkon yang menjorok ke keluar.
Di depan rumahnya, terlihat beberapa motor dan sebuah mobil yang terpikir. Di atas pagar sebelah kanan, terlihat sebuah kamera CCTV yang menghadap ke jalan.
"Dia punya Ferrari dan Hummer di dalam rumahnya," kata warga lainnya yang enggan disebutkan namanya.
Saat ini, Taufhan telah dijebloskan ke penjara. Taufhan merupakan buron ke-108 yang terjaring Operasi Tangkap Turonan (Operasi Tabur 31.1). Akibat perbuatannya, proyek pembangunan Pasar Pa'baeng-baeng sampai tersendat dan membuat warga di pasatr itu kesal.
"Tadinya kan dijanjikan akan dibangun losnya dan katanya mau dibuat bertingkat. Tapi uangnya dibawa lari sama di Thaufan itu," kata salah seorang penjual di Pasar Pa'baeng-baeng, Daeng Amir di Makassar.
Daeng Amir mengatakan banyak penjual yang kesal atas raibnya uang renovasi pasar. Seharusnya, jika berjalan lancar, maka mereka dapat los yang lebih bagus.
"Mau diapa lagi? Uangnya sudah tidak ada. Jadi ya kami tetap tidak dapat perubahan apa-apa di pasar," terangnya. (fiq/asp)