Ketika karier politiknya nyaris berada di puncak kejayaan dengan jabatan wakil perdana menteri, dia diempaskan justru oleh mentor yang dipercaya banyak pihak tengah mempersiapkan Anwar untuk menggantikannya. Ya, Perdana Menteri Mahathir Mohamad. Tak cuma dicopot sebagai wakil perdana menteri, pada pengujung 1998, Anwar juga dipenjarakan dengan tuduhan korupsi. Hal yang lebih menghinakan, Anwar juga dipenjarakan karena pidana sodomi.
Tapi dua tahun lalu, Anwar tak cuma membalas senyum dan jabat tangan Mahathir. Dia juga berkenan untuk berkoalisi. Lewat Pakatan Harapan, mereka bahu-membahu menghadapi kekuasaan PM Najib Razak yang mereka nilai korup. Hasilnya, dalam pemilu yang digelar 9 Mei lalu, Najib berhasil mereka singkirkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sela kunjungannya kepada mantan Presiden BJ Habibie, Anwar Ibrahim menjawab semua itu dalam Blak-blakan detikcom. Tentu dia juga mengungkapkan ikhwal kedekatannya dengan Habibie, juga perjalanan 20 tahun reformasi di Indonesia maupun di Malaysia, hingga nasib Najib Razak yang digulingkannya.
Jadi, jangan lewatkan Blak blakan Anwar Ibrahim: Mengapa Tidak Dendam? yang akan tayang, Senin, 21 Mei pukul 12.00 WIB.
(erd/haf)











































