Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan untuk mendamaikan konflik, setiap pendamai harus mengenal kedua belah pihak yang berkonflik.
"Dalam mendamaikan konflik, konflik apapun itu, misalnya konflik keluarga, konflik negara, atau konflik apa, itu harus mengenal kedua belah pihak. Pengalaman saya di mana-mana terjun langsung, ke Aceh kita harus mengenal kedua belah pihak, atau harus berteman," ujar JK di Istanbul, Turki, Sabtu (19/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam tujuan membantu kemerdekaan Palestina, kata JK, bisa saja Indonesia menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. JK pun menyebut beberapa negara Islam yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
"Dulu saya pernah mengorganisir ini (penyelesaian masalah Palestina), antara saya, Erdogan, Pakistan, kita rapat di Riyadh. Bagaimana kita selesaikan dengan terlebih dahulu mendorong mereka damai berdua, antara Hamas dengan Fatah itu tugasnya Erdogan," kata JK.
Upaya mendamaikan Hamas dan Fatah di Palestina pun berhasil dilakukan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Salah satu sebabnya karena Turki memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
"Karena dia ada hubungan diplomatik dengan Israel. Jangan lupa itu, itu ada 3 negara Arab yang punya hubungan diplomatik dengan Israel. Turki, Mesir, dan Yordania, mereka punya hubungan diplomatik (dengan Israel)," ucapnya.
"Jadi kalau Indonesia bicara dengan Israel atau ada hubungan pertemuan (dengan Israel), tidak ada apa-apanya dengan Yordania dengan Turki dan Mesir, dia ada kedutaan di Tel Aviv, saya pernah ke Tel Aviv, saya lihat ke depan hotel ternyata ada bendera Turki, kedutaan Turki. Jadi, dan baru bisa perdamaian dibuat dengan cara itu," imbuhnya. (nvl/jbr)