Hal itu disampaikan Rizal saat menjadi narasumber dalam Indonesia Leadership Forum (ILF) dengan tema 'Keamanan dan Masa Depan Bangsa', di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.
"Aneh ya kejadian sebesar itu di mako brimob, kepala brimobnya tidak mengundurkan diri," kata Rizal, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (18/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rizal kemudian membandingkan sikap pejabat di luar negeri. Menurut Rizal, pengunduran diri pejabat di sejumlah negara maju adalah hal wajar sebagai bentuk tanggung jawab.
"Di seluruh dunia mereka mengundurkan diri sebagai rasa tanggung jawab," ujarnya.
![]() |
Rizal juga mempertanyakan kinerja kepolisian yang dianggapnya tidak maksimal. Padahal, kerusuhan tersebut terjadi di markas kepolisian yang notabene didukung peralatan yang canggih dengan personel yang cukup.
"Kok bisa markas polisi sedemikian hebat, sedemikian dahsyat dengan peralatan modern bisa ditahan bisa disandera lebih 30 jam. Ini standar operasi yang sangat rendah dan menurut kami Kepala mako brimob harus mengundurkan diri termasuk bos bosnya di atasnya," tutur Rizal.
Baca juga: Jokowi: Kita Bersatu Lawan Teroris |
Sementara terkait penanganan terorisme di Indonesia, Rizal menilai pemerintah dan aparat kepolisian belum optimal. Dia meminta penegakan hukum terkait terorisme lebih tegas dilakukan.
"Kita harus tegas soal ini, siapapun dalangnya harus ditemukan dan ditindak," ucap Rizal.
(ams/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini