"Mereka ini kalau bawa minimal puluhan kilogram sabu, kalau tidak salah terakhir itu 56 Kg dari Kota Palembang-Lampung ke Jakarta untuk diecer lagi ke Surabaya dan daerah lain," kata Direktur Narkoba Polda Sumsel, Kombes Farman kepada detikcom, Kamis (17/5/2018).
Berdasarkan pengakuan salah satu kurir, WY (39), dia sudah pernah beberapa kali mengirim sabu menggunakan truk FUSO. Sabu dalam jumlah besar itu dimasukan di dalam truk dengan campuran ketela parut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari hasil penjualan barang haram itu, seluruhnya digunakan untuk membeli barang-barang mewah. Bahkan mereka tabung sebagai modal kembali saat melakukan transaksi.
Untuk barang bukti 3 Kg sabu yang digagalkan keamanan bandara beberapa waktu lalu, disebut Farman sebagai salah satu bentuk percobaan. Di mana jaringan ini berusaha mengirim barang dari luar daerah lewat jalur udara.
"Untuk yang 3.05 Kg itu adalah tahap uji coba pengiriman dari bandara, termasuk 6 kg sabu yang diamankan di Surabaya sudah dalam bentuk stagen atau korset. Kalau berhasil mereka mau kirim barang lewat jalur udara terus, tapi selalu kita gagalkan," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, pagi ini Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain merilis dua bandar sabu degan aset miliaran rupiah. Salah seorang koordinator bandar se-Indonesia, Letto juga turut diciduk.
Polisi sedang membidik bandar lain yang telah dikantongi identitasnya. Termasuk membidik pasal TPPU untuk aset milik jaringan yang telah diamankan, seperti delapan unit mobil dan tujuh motor gede dan uang Rp 5 miliar di salah satu ATM tersangka. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini