"Insyaallah dia mati syahid. Dia masuk surga karena kesehariannya juga akhlaknya baik, ibadahnya baik dan juga mengerjakan hal baik," ujar Kapitra saat dihubungi detikcom, Rabu (16/5/2018).
"Dia dalam keadaan dinas dan terbunuh tanpa sebab. Barangsiapa membunuh seorang mukmin, maka dia masuk neraka Jahannam karena Allah melaknat," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapitra mengenal baik Ipda Auzar sekitar 28 tahun lalu. Saat itu Ipda Auzar bertugas sebagai polisi lalu lintas. Selama bertugas, dia juga dikenal profesional dan berbuat baik.
"Dia dulu Polantas, selalu memberikan pencerahan kepada orang. Jadi dia orang baik, sangat baik, lalu dibunuh ya mati syahidlah. Nggak perlu dimandikan lagi sebenarnya kalau mati syahid," ujar Kapitra.
Ipda Auzar tewas karena berusaha menghadang mobil Avanza milik terduga teroris yang masuk ke halaman Polda Riau di Jl Sudirman, Pekanbaru, Rabu (16/5) pukul 09.00 WIB.
Auzar menghadangnya di depan pintu masuk ke gedung Polda Riau. Dia menghadang karena terlihat dari dalam mobil dua pria dengan samurai menyerang polisi.
Keberaniannya menghadap mobil itu akhirnya merenggut nyawanya. Setelah ditrabrak, Ipda Auzar sempat dirawat di RS Bhayangkara Polda Riau. Tak lama setelah mendapat penanganan medis, Auzar mengembuskan napas terakhir. (nkn/van)











































