Sebanyak 80% warga India menganut agama Hindu. Namun Islam telah berkembang dengan sangat pesat di Negeri Bollywood. Bahkan India menjadi salah satu pusat populasi muslim terbesar di dunia.
Menariknya, budaya khas India sudah sangat menyatu dengan geliat kehidupan muslim yang ada di sini. Salah satu akulturasi budaya muslim dan India terlihat nyata pada tradisi pernikahannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, seiring dengan berjalannya waktu, banyak keluarga yang mempersingkat ritual menjadi dua hari. Hari pertama dikenal dengan sebutan nikaah atau di Indonesia biasa disebut akad.
![]() |
Ini adalah hari ketika dua insan dipersatukan oleh sucinya ikatan ijab-kabul. Saya begitu beruntung bisa menyaksikan langsung pernikahan saudara muslim dari India, Mohammad Zahid dan Anam Begum.
Sementara di Indonesia ijab-kabul dilaksanakan dengan cara menjabat tangan, lain halnya di India. Sang penghulu hanya membisikkan kata-kata kepada sang pria dan diakhiri dengan persetujuan saksi.
Rasa sukacita seusai akad dirayakan dengan pembagian kurma kepada para pengunjung. Agar para tamu juga bisa merasakan manisnya momen bahagia ini.
Perayaan nikaah diakhiri dengan santap malam bersama, tapi ini bukan resepsi. Pesta akan dilanjutkan di rumah mempelai pria keesokan harinya.
Seperti halnya prosesi akad nikah pada resepsi pernikahan, mempelai perempuan dan semua tamu perempuan lain menempati ruang khusus secara terpisah.
![]() |
Inilah gaun khas pengantin wanita India. Selama ini saya hanya bisa melihat di film ternyata aslinya memang sangat mewah.
Lehenga, itulah sebutannya. Desain yang mewah dengan motif khas India, tidak ketinggalan perhiasan tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Layaknya pesta, banyak sekali hidangan yang disajikan dengan semuanya merupakan makanan khas India. Meskipun umat Islam terbiasa memakan daging sapi, berbeda dengan muslim di India.
Karena tidak semua tamu yang datang merupakan muslim, ada pula penganut Hindu yang sangat menghormati sapi dan tidak mengonsumsinya. Jadi, sebagai bentuk toleransi terhadap sesama, tuan rumah tidak menyajikan daging sapi.
Hampir seluruh tamu undangan pernikahan mengenakan balutan kain saree. Namun, karena desain baju saree terbuka pada bagian perutnya, tentu para muslim tidak bisa mengenakannya.
![]() |
Tamu muslim lebih memilih memakai jenis baju lain, seperti baju gamis, tapi lengkap dengan celananya yang berwarna-warni. Inilah yang disebut dengan kurta dan kurti.
Pakaian untuk laki-laki disebut kurta, sedangkan untuk perempuan disebut kurti. Pakaian ini bisa digunakan untuk sehari-hari hingga pesta pernikahan. Tergantung desain dan motifnya.
Uniknya, di era modern seperti sekarang, masyarakat India tetap bangga mengenakan baju tradisionalnya. Baju tradisional India memang sangat cocok untuk cuacanya yang panas. Tidak heran, masyarakat India sangat nyaman mengenakannya .
Kurta dan kurti mudah ditemukan di setiap toko pakaian. Salah satunya di toko yang paling ramai di wilayah Zakir Nagar, New Delhi. Daerah ini memang terkenal sebagai pusat belanja di ibu kota India itu.
Daerah ini juga merupakan salah satu tempat banyak muslim berkumpul. Di India, toko baju wanita dan pria terpisah. Di toko ini hanya dijual kurti, yaitu baju khusus wanita.
Jika para pria ingin mencari baju khusus laki-laki, mereka bisa pergi ke toko baju kurta. Baju kurta-kurti sudah terkenal, bahkan sebelum abad ke-19. Beberapa sarjana, seniman, dan penyair yang terkenal pada masanya sering mengenakan pakaian ini. Tidak hanya terkenal di India, kurta dan kurti juga menjadi pakaian tradisional di Pakistan, Nepal, Bangladesh, dan Sri Lanka.
Seiring dengan berjalannya waktu, popularitas baju kurta dan kurti tidak hilang, justru hadir dengan banyak variasi. Biasanya, baju kurti tidak lepas dari motif bunga atau daun. Tidak lupa akan manik-manik yang membuat bajunya terlihat bersinar. Belum lagi warna-warni meriah yang menjadi dasar bajunya.
Saya sangat kagum dan terkesan melihatnya. Masih banyak cerita lainnya dari perjalanan saya di India. Ikuti terus kisahnya di Jazirah Islam 2018.
*)Saksikan kisah lengkap perjalanan tim Jazirah Islam di India, dalam tayangan Jazirah Islam, Jumat 18 Mei 2018 pukul 15:00 WIB di TRANS 7. (rns/rns)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini