"Saudara-saudara kita yang bercadar kita hargai dan hormati dia. Karena itu adalah haknya, untuk melaksanakan bagaimana pengamalan pemahaman agama yang dimilikinya," kata Lukman, di kantornya, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (15/5/2018).
Lukman menjelaskan alasan penggunaan cadar. Salah satunya, berkaitan dengan keyakinan dalam pemahaman keagamaan.
"Oleh karena itu kita semua berharap mudah-mudahan kita bisa menghargai menghormai pengamalan pelaksanaan keagamaan dari masing-masing kita," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang sebagian masyarakat kita ada semacam keresahan atau kekhawatiran atau mungkin bahkan kercurigaan terhadap mereka-mereka yang menggunakan cadar," ungkap Lukman.
Ia berharap perempuan yang menggunakan cadar juga dapat memberikan rasa aman kepada lingkungannya. Caranya, kata Lukman, salah satunya dengan menunjukkan bahwa mereka bukanlah ancaman bagi keselamatan dan keamanan masyarakat.
"Oleh karenanya, harus lebih kooperatif harus lebih terbuka, harus lebih bisa membaur dengan lingkungannya sehingga semua kita merasa aman meskipun ada sesama kita yang menggunakan cadar. Jadi penggunaan cadar bukanlah alasan bagi kita untuk merasa risau, galau, curiga, khawatir," tutur Lukman.
Seperti diketahui, rentetan bom terjadi di wilayah Jawa Timur, seperti di 3 gereja dan Mapolresta di Surabaya, serta rusunawa di Sidoarjo. Terduga teroris perempuan yang terlibat, diketahui mayoritas menggunakan cadar. (jor/jor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini