"Terkait dengan siswa, sejauh ini kita mengatur lewat pergub (peraturan gubernur) atau jam belajar yang diubah. Anak-anak di Jakarta saat tidak belajar di sekolah mereka tidak kemudian berada di rumah. Mereka justru bergerak dan pergerakannya justru tak bisa kita kendalikan, karena kita tidak mengetahui anak SD, SMP, SMA ke mana saja," kata Anies di Hotel Century, Senayan, Jakarta, Selasa (15/5/2018).
Rencananya, Pemprov DKI akan memajukan jam pulang sekolah selama Asian Games digelar. Anies berharap lalu lintas akan lancar jika kebijakan itu diterapkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita justru berkepentingan mengendalikan pergerakan 800 ribu lebih siswa di Jakarta dan yang mengantarnya dengan cara masuk kelas paling lambat jam 06.30 pagi. Jadi jam 06.30 semua sekolah sudah memulai. Kemudian paling lambat mereka keluar sekolah jam 14.00 siang. Dengan begitu, kita bisa mengendalikan," terang Anies.
Anies menuturkan rencana lain, yakni meliburkan siswa pada awal-awal Asian Games. Pilihannya, meliburkan siswa pada 20-21 Agustus 2018.
"Di hari 2 awal itu juga. Di awal ada hari libur. Tanggal 17 itu Hari Kemerdekaan, kita libur, di hari Jumat. Hari Sabtu-Minggu libur, 18-19. Kemudian Senin-Selasa. Rabu ada Idul Adha. Kamis juga libur. Jadi di hari-hari awal itu kita libur. Jadi, kemungkinan besar kita akan meliburkan di hari 2 kejepit itu (20-21 Agustus 2018)," papar Anies.
Hal serupa disampaikan Kepala Dinas Pendidikan DKI Sopan Adrianto. Sopan mengatakan pihaknya menggelar focus group discussion (FGD) mengenai wacana libur sekolah saat Asian Games. Hasil FGD menyarankan agar wacana libur sekolah dibatalkan.
"Kalau libur, kami lebih bingung lagi karena kan mereka bisa saja ke luar kota, ke luar negeri. Jadi kesimpulannya adalah kami akan laporkan ke Pak Gubernur bahwa hasil FGD lebih cenderung usulannya adalah tidak libur," kata Sopan saat ditemui di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, sore tadi. (zak/jbr)