Halte-halte itu dapat terlihat terpasang di jalan-jalan utama yang menghubungkan Maros-Makassar-Sungguminasa-Takalar.
"Tidak pernah terpakai halte ini. Busnya saja saya tidak pernah lihat," kata warga Kecamatan Biringkanaya Makassar, Yunus di Makassar, Sulsel, Selasa (15/5/2018).
Halte-halte ini bahkan sudah terlihat usang dan penuh dengan karat. Tidak hanya itu, tercium bau pesing di sekitar halte. Tidak hanya itu, sampah dan debu mulai banyak menumpuk di halte.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak tahu kenapa tidak ada busnya yang datang ke sini," kata Yunus.
Halte-halte ini diketahui merupakan proyek besar yang memakai dana nasional dan menghabiskan puluhan miliar rupiah. Awalnya, BRT yang dikenal dengan BRT Mamminasata ini dibangun untuk menghubungkan dan memudahkan masyarakat untuk menggunakan moda transportasi umum.
"Katanya dulu ada Damri yang disiapkan tapi tidak tahu di mana Damri itu beroperasi," ucapnya.
Sementara itu, warga lainnya Nuri (28) tahun mengatakan biasanya dia hanya menggunakan halte BRT untuk berteduh dan menunggu angkot lewat.
"Karena busnya tidak ada, jadi dipakai tempat berteduh. Lagipula ini halte ini sudah penuh dengan coret-coretan," kata Nuri. (fiq/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini