"Kenapa ada orang mau bunuh diri? karena pikirannya itu bukan uang, pikirannya itu bukan jabatan, pikirannya itu surga. Saya ingin meyakinkan bahwa masuk surga tidak mungkin diperoleh semudah itu. Membunuh orang tidak bersalah (dianggap) langsung masuk surga, pasti ujungnya masuk neraka yang seperti itu. Karena itu lah balasannya pasti lah Allah SWT pasti memberikan hukuman yang setimpal daripada apa yang dilakukannya," kata JK berbicara dalam Global Forum Asian Games di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Selasa (15/5/2018).
JK juga menyoroti pola teror yang kini melibatkan satu keluarga termasuk anak-anak. Pelibatan anak-anak ini menurut JK dilakukan dengan cara mencuci otak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teror di Surabaya dilakukan satu keluarga. Pengeboman tiga gereja di Surabaya dilakukan Dita Oepriarto (ayah), Puji Kuswati (Ibu) dan empat anaknya YF, FH, FS dan P. Mereka bergabung dalam jaringan JAD.
Kedua, keluarga di Rusun Wonocolo, Sidoarjo. Anton F ditembak mati karena mengancam meledakkan bom. Dalam kasus ledakan bom rakitan pada Minggu (13/5), istri Anton, Puspita Sari dan anak pertama Anton, LAR tewas.
Anak Anton lainnya FP dan GHA dirawat karena terluka akibat ledakan bom rakitan. Satu anak Anton lainnya, AR yang mengantarkan FP dan GHA ke rumah sakit.
Ketiga, terlibatnya satu keluarga dalam bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya. Polisi menyebut mereka yang terlibat bom yakni Tri Murtiono, Tri Ernawati dan ketiga anak mereka. Anak bungsu pasangan Murtiono-Ernawati, Ais, selamat.
Saksikan juga pernyataan Muhammadiyah: "Bom Bunuh Diri Bukanlah Jihad!": (fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini