Hendropriyono: Rakyat Jangan Takut, Lawan Teroris!

Hendropriyono: Rakyat Jangan Takut, Lawan Teroris!

Tsarina Maharani - detikNews
Senin, 14 Mei 2018 09:37 WIB
Hendropriyono: Rakyat Jangan Takut, Lawan Teroris!
AM Hendropriyono (Foto: Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) kembali menjalani mediasi dengan KPU terkait sengketa pemilu 2019).
Jakarta - Peristiwa ledakan bom di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur menimbulkan pertanyaan masyarakat soal kinerja aparat keamanan Indonesia. Eks Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono mengingatkan agar peristiwa itu tak menjadi bahan untuk saling menyalahkan.

"Jangan kita buang-buang waktu untuk salah menyalahkan. Apalagi sampai minta copot Ka BIN dan Kapolri,"ujar Hendropriyono dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/5/2018).


"Karena siapapun yang menghadapi masalah terorisme seperti ini, akan sama saja hasilnya. Tidak akan memecahkan masalah. Yang salah bukan subyeknya, tapi metodenya!" tegasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hendropriyono mengatakan, penanggulangan aksi terorisme bukan hanya menjadi tanggung jawab aparat keamanan semata. Seluruh elemen bangsa memunyai peran agar aksi teror ini bisa berhenti. Aparat keamanan dan masyarakat sipil harus bisa bekerja sama.

"Karena saat ini kita sudah masuk dalam keadaan perang. Perang tanpa deklarasi, tanpa aturan apapun. Perang teror kontra teror. Dengan sasaran teror yang tak terbatas, maka penumpas teror juga tak terbatas pada Polri/TNI. Seluruh rakyat harus bangkit, tapi bukan dalam konotasi anarkis," kata Hendropriyono.


Dia pun menawarkan solusi, salah satunya dengan menggunakan konsep 'pagar betis' seperti saat TNI menumpas gerakan DI/TII pada 1962 di sejumlah daerah di Indonesia. Hendropriyono mengimbau rakyat tak perlu takut dengan aksi terorisme.

"Kita revitalisasi lagi kekuatan Pertahanan Sipil (Hansip)/Perlawanan Rakyat (Wanra), pasukan Pembantu Babinsa dan Pembantu Polisi, dalam konsep yang berdaya tepat guna. Konsep operasi pagar betis seperti yang pernah kita lakukan, dengan bergerak di belakang TNI/Polri menyisir daerah demi daerah. Persis seperti yang kita lakukan terhadap DI pada 1962 dulu," tutur Hendropriyono.


"Rakyat jangan takut. Lawan mereka. Kita juga manusia, bukan samsak untuk dipukuli teroris dalam latihan mereka. Kita orang yang sadar yang bisa berpikir dengan cerdas, untuk menghadapi teroris gila yang tidak merasa menginjak bumi," imbuhnya.

Aksi teror bom bunuh diri terjadi di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur pada Minggu (13/5/). Aksi itu menyebabkan 13 korban tewas, enam di antaranya ialah pelaku.

Sementara itu, di Rusun Wonocolo, Sidoarjo, Jawa Timur juga terjadi ledakan. Disebutkan tiga korban tewas dalam peristiwa itu.



"Jokowi: kita harus bersatu melawan terorisme" Simak videnya di 20Detik:

[Gambas:Video 20detik]

(tsa/ams)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads