"Pengurus Pusat KAGAMA mengutuk dengan keras aksi teror tersebut. Tindakan teror tersebut adalah tindakan biadab, tidak berperikemanusiaan dan tidak dibenarkan oleh ajaran agama," kata Ketua Umum Keluarga Alumni UGM Ganjar Pranowo dalam keterangan tertulisnya, Minggu (13/5/2018).
KAGAMA meminta pemerintah menindak tegas para pelaku dan mengungkap jaringannya. KAGAMA juga mengajak masyarakat untuk melawan terorisme.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal senada disampaikan Ikatan Alumni Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (IKA UINSA) dan Ikatan alumni Universitas Negeri Solo (IKA UNS) serta Ikatan Alumni Universitas Trisakti. IKA UINSA menyatakan pengeboman gereja merupakan kejahatan kemanusiaan dan patut diperangi.
"Pembunuhan tanpa sebab adalah dosa besar setaraf dengan dosa membunuh semua manusia. (Almaidah 32). Oleh karena itu, aktor intelektualnya harus ditangkap dan dihukum seberat beratnya dan tidak ada toleransi sedikitpun terhadap terorisme," kata Ketum IKA UINSA Imam Nahrawi.
IKA UNS mengaku prihatin dan menyebut aksi teror di tiga gereja Surabaya tak berperi kemanusiaan. Mereka menegaskan aksi teror tak bisa dibenarkan oleh agama apapun.
"Aksi teror adalah tindakan yang tidak bisa dibenarkan oleh agama apapun," tegas Ketum IKA UNS Budi Harto.
Ketiga universitas ini pun mendukung langkah tegas aparat kepolisian untuk menindak tegas terorisme. Serta mengajak peran serta para alumni dan masyarakat untuk mengedepankan kerukunan dan persatuan.
"Kami mendesak aparat keamanan mengusut tuntas dan menindak pelaku teror hingga ke akar-akarnya. Kami mengajak keluarga besar alumni Fakultas Hukum Universitas Trisakti di manapun berada untuk selalu menjaga kebhinekaan dan persatuan bangsa, serta tidak takut pada segala bentuk teror yang dilakukan pihak-pihak tidak bertanggungjawab," kata Ketum IKA FH Universitas Trisakti Rivai Kusumanegara.
Sementara itu Pusat Studi Timur Tengah dan Perdamaian FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mendesak pemerintah agar segera mengesahkan UU Terorisme. Sehingga penegakan hukum bisa lebih efektif dan makin kuat.
"Mendesak pemerintah agar segera mengesahkan UU Terorisme yang telah direvisi agar aparat dan penegak hukum lebih efektif dalam mengatasi terorisme yang semakin kuat. Mengajak kerja sama yang kompak bagi seluruh stakeholder pemerintah dan masyarakat, bersatu dalam mencegah dan mengatasi terorisme secara menyeluruh, serta mengedepankan kepentingan Bangsa dan Negara diatas kepentingan partai dan golongan," ujar Direktur Eksekutif PSTPG Badrus Sholeh.
Ledakan bom terjadi Minggu (13/5) pagi, di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jl Ngagel Madya Utara, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Surabaya di Jl Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, Jl Arjuna. Sejauh ini, ada 13 korban tewas dan 43 orang luka-luka akibat kejadian itu.
(ams/tsa)