Penghuni rusun, M Nur Sholeh (25), menyebut Anton dan keluarga tinggal di Blok B lantai 5 sejak 2015. Anton memiliki 4 anak. Dia sehari-hari berjualan kue dan menyuplai warung-warung kopi sekitar rusun.
"Dia (Anton) mengantar kue pagi hari, biasanya pada saat subuh," tambah Sholeh yang menghuni Blok B lantai 2, Senin (14/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Unit yang ditempati Anton merupakan sumber ledakan berturut-turut, Minggu (13/5) malam. Paling tidak terdengar 5 kali ledakan. Belum jelas kronologi ledakan tersebut.
Anton tewas ditembak polisi. Dia disebut mengancam akan meledakkan bom saat polisi. Selain itu, istri Puspita Sari dan 1 anak yang berusia 17 tahun, LAR, tewas karena ledakan. Jenazah ketiganya sudah dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya.
2 Anak Anton, FP dan GHA yang masing-masing berusia 11tahun terluka. Sementara satu lainnya, AR (15) selamat.
"AR yang membawa adiknya ke rumah sakit saat ledakan pertama. FP (11) dan GHA (11) ini yang kita rujuk sekarang di RS Bhayangkara," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera. (trw/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini