Ketum PPP: Berantas Teroris, Polri Tak Bisa Kerja Sendiri

Ketum PPP: Berantas Teroris, Polri Tak Bisa Kerja Sendiri

Raras Prawitaningrum - detikNews
Minggu, 13 Mei 2018 18:53 WIB
Ketum PPP: Berantas Teroris, Polri Tak Bisa Kerja Sendiri
Foto: dok. PPP
Jakarta - Aksi terorisme kembali terjadi di Indonesia. Setelah kasus penyanderaan yang terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok pada Selasa (8/2/2018), aksi teroris terjadi di Surabaya, Minggu (13/5/2018). Kali ini teror bom menyasar tiga tempat ibadah di Surabaya yakni Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Gereja Kristen Indonesia, dan Gereja Pantekosta Pusat.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum PPP, Romahurmuziy, meminta agar teror di Mako Brimob dan tiga gereja di Surabaya bisa menjadi momen bagi seluruh anggota Pansus dan pemerintah untuk segera menyelesaikan RUU Terorisme.

Ia juga meminta pemerintah untuk merekonsiliasi pandangan antara Polri dan TNI terkait posisi mereka dalam penugasannya untuk memberantas terorisme dari hulu hingga hilir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Persoalan terorisme ini sudah kita lihat secara nyata dan tidak bisa diselesaikan sendirian (oleh kepolisian). Kita melihat kejadian di Mako Brimob itu juga bisa menjadi bahan evaluasi. Semakin menunjukkan bahwa terorisme tidak bisa ditangani sendirikan oleh Polri," ujar Rommy dalam keterangan tertulisnya, Minggu (13/5/2018).


Menurutnya, diperlukan percepatan pembahasan dan merekonsiliasi seluruh pandangan, khususnya antara TNI dan Polri. Sebab, baginya polisi tidak bisa menangani masalah ini secara sendirian.

Ia turut memperkirakan bom Surabaya tidak direncanakan secara tiba-tiba. Teror ini merupakan upaya dari pihak teroris untuk mencari perhatian publik. Kelompok teroris sengaja menyerang tempat ibadah yang mempunyai sensitivitas tinggi.

Namun Rommy juga tidak menyebut Badan Intelijen Negara (BIN) kecolongan. Menurutnya sekarang bukan waktunya untuk mencari yang yang kecolongan atau yang bersalah.

"Hari ini kita tidak perlu mencari siapa yang kecolongan. Sekarang adalah saat ini semua pemangku kepentingan untuk turun tangan," tegasnya.


Ia turut meminta pihak berwenang untuk melakukan investigasi yang menyeluruh terkait jaringan teror. Apalagi menurutnya tidak mungkin aksi teror dilakukan sendiri tanpa adanya jaringan.

Pada kesempatan yang berbeda, Ketua Fraksi PPP DPR, Reni Marlinawati, juga angkat bicara soal teror bom di Surabaya. Ia mengecam keras dugaan aksi terorisme tersebut.

"Kami yakin aparat kepolisian dapat segera menangkap aktor atas dugaan pengeboman tersebut. Kami berharap aparat dapat segera mengungkap dan menegakkan hukum terhadap pelaku agar masyarakat dapat kembali tenang dalam melakukan aktivitas sehari-hari," katanya.

Reni turut mengajak masyarakat untuk tetap waspada dan menguatkan solidaritas. Caranya dengan mengaktifkan berbagai sumber daya di lingkungan demi mencegah peristiwa serupa terjadi kembali. (idr/idr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads