Dalam sambutan yang dibacakan oleh Brigjen Agus, Pangkostrad menyebut minimnya kompetisi olahraga tinju menjadi salah satu penghambat prestasi atlet tinju. Keterbatasan sarana dan prasarana juga mengakibatkan minimnya bibit-bibit petinju baru yang muncul.
"Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa prestasi tinju di tanah air cukup membanggakan dan masih diperhitungkan di kancah internasional. Oleh karena itu, untuk membangun atlit-atlit profesional dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai. Hari ini, sebagai langkah kongkret, Kostrad membangun Sasana Cakra Rancamaya," kata Brigjen Agus saat membacakan sambutan Pangkostrad di Sasana Cakra Boxing Rancamaya, Sabtu (12/5/2018) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keberadaan Sasana Tinju Cakra Rancamaya, kata Agus, juga sebagai jawaban atas keterbatasan sasana tinju, khususnya di wilayah Kota Bogor. Selain itu, keberadaan Sasana tinju Cakra Rancamaya akan menjadi sarana berinteraksi antara atlit tinju dari Kostrad dengan atlit tinju lainnya serta masyarakat pecinta olahraga tinju.
Saat ini Kostrad bekerjasama dengan kementerian salahsatunya Kementerian Olahraga untuk merekrut orang-orang yang memiliki talenta, misalnya seperti tinju ini untuk menjadi prajurit. Sehingga kedepan, kalau pun pensiun, para atlit bisa tetap menjadi prajurit.
"Saat ini ada 20 prajurit Kostrad yang menjadi atlit petinju. 20 petinju ini, juga dipersiapkan untuk mengikuti Pekan Olahraga Angkatan Darat (Porad) VIII yang akan dilaksanakan Juli tahun ini," kata Brigjen Agus.
Dalam peresmian tersebut, juga dihadiri oleh Ananda Mikola yang kemudian ditetapkan menjadi salahsatu pengurus club tinju Bumame Boxing Camp dan Cakra Boxing Camp Rancamaya. Saat ini, kedua club tersebut telah resmi menjadi club tinju di Kota Bogor. Pertandingan exsebisi antar petinju amatir dan profesional juga menjadi tontonan menarik dalam peresmian sasana tinju Cakra Boxing Camp Rancamaya. (asp/asp)