Menurut salah satu penggali kubur yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan genangan tersebut sudah biasa terjadi. Sebab, saluran air TPU yang mengalir ke Kali Begok mampat. Kali tersebut berada di samping TPU Budi Dharma.
"Iya (sudah biasa) itu kan emang dari tampungan air hujan, dialirin ke sana (kali), tapi kan kalinya saja mampat," ujar penggali kubur itu saat ditemui detikcom di lokasi, Jumat (11/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya udah pada tahu. Dia sudah ngerti karena emang dari tahun ke tahun dulunya begitu," tuturnya.
![]() |
Sementara itu, Kasudin Kehutanan Muhammad Iqbal mengatakan genangan air tersebut sudah lama terjadi. Hal ini akibat titik yang terendam itu memiliki tingkatan tanah lebih rendah dibanding aliran Cakung Draine.
"Nah di saluran Cakung Drain lagi tinggi, ketika laut pasang dia pasti naik ke situ (makam) karena memang tinggi muka air dengan lokasi yang terendam lebih rendah, itu rembesan lewat bawah. Jadi ketika kali lagi, tinggi dia otomatis berdampak ke situ," ujar Iqbal ketika dihubungi detikcom.
Iqbal mengungkap pihaknya sudah melakukan upaya penyedotan air dengan alat, tapi air masih menggenang. Akhirnya upaya lain dilakukan dengan menambah tanah merah untuk menutupi genangan.
"Tahun 2017 kita ajukan pengerukan untuk TPU, tapi pihak ketiganya tidak bisa menyediakan tanah merah sehingga nggak bisa proses pengurukan di daerah tertentu. Itu di beberapa titik sudah kita mulai tutup dengan tanah merah hasil galian Sudin Tata Air. Itu sudah mulai kita tutupin, tapi yang skala kecil," jelasnya.
![]() |
Saat ini pihak TPU tidak menambahkan lagi makam di lahan yang terendam banjir. Beberapa makam yang terendam banjir pun sudah dipindahkan ke tempat lain.
"Kita arahkan tetap ke yang (lebih) atas (permukaan tanahnya) walaupun lebih sulit medannya karena kan batu-batu ya, tapi minimal nggak tergenang. Kalau yang komplain kita pindahkan ke tempat yang lebih kering, kita tetap berpola seperti itu," tuturnya.
Ia menambahkan Sudin Kehutanan bersama Sudin SDA akan berkolaborasi untuk menanganinya. "Ya genangan air kan itu simultan saya bilang harus bersama tata air bareng-bareng kan waktu itu kan reses DPRD sudah ke situ juga sudah kita musyawarahin, kita rapatkan juga bahwa Sudin Tata Air pun akan terlibat," tutupnya.