"Beliau sangat berduka, terlihat sangat terpukul sekali. Tapi beliau adalah polwan dan seorang Bhayangkari (istri polisi-red). Yang pasti kuat menghadapi cobaan ini dan kita patut berbangga suaminya (karena) gugur sebagai pahlawan dalam menjalankan tugas negara," ujar Tri saat ditemui wartawan di rumah duka di Jalan Kramat 3 Blok E RT 008/010 Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (11/5/2018).
Tri mengungkap, dalam kesempatan itu ia sempat mengobrol dengan Etty. Selain masalah keluarga, Tri dan Etty juga berbincang mengenai pekerjaan Etty sebagai anggota polwan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi kita ngobrol biasa tentang keluarga, tentang putri beliau, juga tugas beliau sebagai polwan di unit narkoba yang sedang menjalani masa pendidikan sebagai perwira," imbuhnya.
Tri mengatakan, gugurnya Denny dan 4 anggota Polri lainnya meninggalkan duka bagi bangsa. Tapi menurutnya, gerakan radikal tidak akan membuat goyah melawan terorisme.
"Itu tidak menyurutkan kita untuk terus bersatu padu menantang, melawan, menolak gerakan-gerakan terorisme, karena kita negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD '45. Tetap menjadi negara Republik Indonesia yang tidak terpecah-belah oleh gerakan-gerakan tersebut," sambungnya.
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini