"Saya menyempatkan diri untuk menengok keluarga, menyampaikan duka sekaligus meminta masukan permintaan keluarga. Kebetulan istri yang bersangkutan polisi yang sedang sekolah perwira di Sukabumi agar boleh diberikan waktu yang panjang untuk urus acara lain berkaitan dengan wafat atau gugurnya suami dan sekaligus mengurus keluarga," ujar Tito di kediaman rumah duka Aipda Denny, Jl Kramat 3E, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Jumat (11/5/2018).
Tito mengatakan almarhum Denny merupakan anggota Polres Bekasi yang diperbantukan ke Densus 88 Antiteror.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Di-BKO untuk membantu penyidikan karena kurang anggota," sambungnya.
Tito datang sekitar pukul 14.30 WIB dan meninggalkan rumah duka setengah jam kemudian. Kapolri datang didampingi Karo Penmas Brigjen M Iqbal, Kapolres Jaktim Kombes Tony Surya Putra, dan Kapolres Bekasi Kombes Indarto.
Sementara itu, ayah kandung Aipda Denny, Acu Sumarno, mengatakan Kapolri datang menyampaikan belasungkawa. "Memberikan wejangan supaya keluarga tabah," katanya.
Kerusuhan napi teroris dan penyanderaan polisi terjadi sejak Selasa (8/5). Operasi penanganan napi teroris yang merebut senjata di Mako Brimob berhasil dituntaskan pada Kamis (9/5) pukul 07.15 WIB.
Kerusuhan membuat lima polisi gugur di Mako Brimob, yakni Briptu Luar Biasa Anumerta Fandy Nugroho, Iptu Luar Biasa Anumerta Yudi Rospuji, Aipda Luar Biasa Anumerta Denny Setiadi, Briptu Luar Biasa Anumerta Syukron Fadhli, dan Briptu Luar Biasa Anumerta Wahyu Catur Pamungkas.
Sedangkan teroris Abu Ibrahim tewas ditembak karena melakukan perlawanan dan berupaya merebut senjata petugas. Jasad Abu Ibrahim saat ini masih di RS Polri. (fdn/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini