Kemenangan Mahathir yang Beri Angin Oposisi di Indonesia

Kemenangan Mahathir yang Beri Angin Oposisi di Indonesia

Indah Mutiara Kami - detikNews
Kamis, 10 Mei 2018 20:19 WIB
Mahathir Mohamad / Foto: REUTERS/Lai Seng Sin
Jakarta - Kemenangan mengejutkan Mahathir Mohamad di Pemilu Malaysia ikut disambut di Indonesia. Para politikus oposisi merasa mendapat angin segar.

Untuk pertama kali dalam 60 tahun, koalisi Barisan Nasional (BN) kalah dalam pemilu Malaysia. Koalisi oposisi Pakatan Harapan (PH) yang dipimpin Mahathir Mohamad menang secara mengejutkan dalam pemilu ke-14 yang digelar Rabu (9/5) kemarin.

[Gambas:Video 20detik]


Mahathir yang mantan PM Malaysia terlama (1981-2003) ini berhasil memimpin oposisi meraih kemenangan bersejarah. Oposisi untuk pertama kalinya dalam sejarah mengalahkan koalisi partai yang berkuasa selama 60 tahun terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meyakini kemenangan Mahathir berdampak ke Indonesia. Dia memprediksi koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo juga akan tumbang dan dikalahkan oleh oposisi pada 2019.

"Tampak-tampaknya memang kita akan memiliki pemimpin baru, orang yang lebih mengerti perasaan masyarakat, yang akan sanggup menjurubicarai perasaan yang tidak terkatakan. Dan itu akan datang suatu kelompok yang mengerti apa yang sedang terjadi dan bagaimana kita melihat masa depan kita yang lebih baik dan optimistis," tutur Fahri.



Hal senada disampaikan oleh rekan Fahri di DPR, Fadli Zon. Fadli menyebut kemenangan Mahathir Mohamad di pemilu Malaysia sebagai 'tanda-tanda zaman'. Dia mengaitkannya dengan gerakan #2019GantiPresiden

"Tanda-tanda zaman, selamat pada Mahathir Muhammad yang menang dalam Pemilu dan jadi Perdana Menteri dalam usia 92 tahun," tulis Fadli Zon di Twitter, Kamis (10/5/2018).

"Semakin yakin #2019GantiPresiden," tambahnya.



Pemikiran yang sama juga datang dari politikus PKS Anis Matta. Menurutnya, kemenangan Mahathir yang merupakan oposisi di Negeri Jiran, bukti bahwa petahana bisa dikalahkan.

"Hasil pemilu Malaysia menunjukkan jika oposisi bersatu, incumbent yang sangat kuat pun bisa ditumbangkan," ujar Anis Matta dalam keterangan tertulis, Kamis (10/5/2018).

(imk/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads