Setelah Dilantik, Mahathir Akan Didampingi Istri Anwar Ibrahim

Kuala Lumpur - Istri tokoh oposisi Malaysia Anwar Ibrahim, Wan Azizah Wan Ismail bakal menjadi wakil perdana menteri Malaysia. Hal itu bakal terjadi jika Mahathir Mohamad dilantik sebagai perdana menteri pada hari ini.

Pelantikan Mahathir sendiri rencananya bakal dilakukan, Kamis (10/5/2018) pukul 21.30 waktu setempat di Istana Negara, Kuala Lumpur. Pelantikan ditandai dengan pengambilan sumpah oleh Yang di-Pertuan Agong, Sultan Muhammad V. Mahathir Mohammad menang Pemilu Malaysia berkat dukungan koalisi Pakatan Harapan.

[Gambas:Video 20detik]

Baca juga: Pendukung Mahathir Mulai Menjauh dari Istana Negara Malaysia

Pakatan Harapan terdiri atas empat partai oposisi, yakni Parti Tindakan Demokratik (DAP), Parti Keadilan Rakyat (PKR) yang dipimpin Anwar Ibrahim, Parti Amanah Negara (PAN) dan Parti Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) yang dipimpin Mahathir Mohamad. Koalisi ini dibentuk 22 September 2015 lalu dengan Mahathir sebagai ketuanya. Koalisi ini sepakat memilih Mahathir sebagai calon PM dan Wan Azizah, istri Anwar, sebagai calon Wakil PM.

Duet Mahathir-Wan Azizah sendiri merupakan sebuah kejutan dalam pemilihan raya umum (PRU) Malaysia kali ini. Hal itu mengingat hubungan keduanya yang memanas lantaran Wan Azizah menuduh Mahathir--yang pernah menjadi perdana menteri--membuat suaminya dipenjara atas tuduhan sodomi.

Wan Azizah juga pernah membacakan surat dari Anwar yang meminta rakyat Malaysia memilih Mahathir. Memilih Mahathir ditujukan untuk menggulingkan kekuasaan Najib Razak.

Baca juga: Torehkan Sejarah, Mahathir: Sesuatu yang Mustahil Bisa Terjadi

"Saya ingin menyerukan agar rakyat memberikan dukungan untuk membolehkan beliau memperbaiki kebobrokan negara akibat rasuah dan penyalahgunaan kuasa kerajaan UMNO-BN di bawah pimpinan Datuk Seri Najib Razak," ucap Wan Azizah membacakan tulisan Anwar.

Hasilnya, koalisi Pakatan Harapan yang mengusung Mahathir-Wan Azizah berhasil memenangi pemilu Malaysia. Hasil akhir resmi dari Komisi Pemilihan Umum Malaysia atau EC menunjukkan koalisi ini meraih 113 kursi dari total 222 kursi Dewan Rakyat atau parlemen federal yang diperebutkan. (haf/bag)