Kapolri: Rutan Brimob Tidak Layak Jadi Rutan Teroris

Kapolri: Rutan Brimob Tidak Layak Jadi Rutan Teroris

Yulida Medistiara, Ahmad Bil Wahid - detikNews
Kamis, 10 Mei 2018 19:34 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Mako Brimob Depok, Kamis (10/5/2018) Foto: Bil Wahid/detikcom
Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut rutan di area Mako Brimob, Depok, tidak layak dijadikan rutan untuk tahanan/napi terorisme.

"Yang menjadi bagian evaluasi dari kita, memang rutan Brimob ini sebetulnya tidak layak menjadi rutan teroris karena ini bukan maximum security," kata Tito di Mako Brimob Depok, Kamis (10/5/2018).

[Gambas:Video 20detik]


Rutan di area Mako Brimob menurut Tito dulunya difungsikan sebagai rutan bagi anggota Polri yang terlibat pidana. Namun rutan ini difungsikan untuk menampung napi/tahanan terorisme.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat itu pertimbangannya rutan ini berada di dalam lingkungan markas, jadi memang nggak bisa ke mana-mana. Tapi di dalam memang tidak layak bukan didesain untuk maximum security yang layaknya untuk teroris," sambung Tito.

Yang kedua persoalan jumlah napi/tahanan yang melebihi kapasitas daya tampung rutan. Idealnya Rutan menampung 64-90 orang.

"Saya juga baru tahu sampai 155 orang di dalam itu, jadi sangat sumpek sekali," sebut Tito. (fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads