"Saat itu kita memiliki opsi langsung masuk atau opsi kita memberi warning dulu beberapa waktu. Karena kita tahu di dalam kelompok ini, mereka ada yang pro dan kontra," ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Mako Brimob, Kamis (10/5/2018).
Kelompok pertama adalah kelompok yang setuju untuk melakukan kekerasan. Sedangkan kelompok kedua adalah kelompok yang tidak setuju dengan rusuh dan ada di sana karena terjebak situasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga saya sampaikan ke bapak presiden situasi seperti itu dan kita berikan warning, tapi saya minta izin saya paham tindakan tegas bisa dilakukan namun karena di dalam ada pro dan kontra kita beri warning ke mereka sampai Kamis pagi. Jadi sepanjang malam warning disampaikan dan kemudian Alhamdulilah satu sandera anggota polisi brigadir iwan sarjana jam 12 malam dilepas oleh mereka. Besok paginya mereka kemudian keluar menyerahkan diri," sambung Tito.
Dalam proses penyerahan diri itu tergambar mana kelompok yang pro kekerasan dan yang tidak. 145 orang langsung menyerahkan diri sedangkan 10 sisanya sempat melawan sehingga terpaksa diserang petugas. 10 orang itu akhirnya menyerah.
(abw/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini