Insiden Kapolres Karawang, TNI: Sebagai Pembelajaran untuk Semua

Insiden Kapolres Karawang, TNI: Sebagai Pembelajaran untuk Semua

Elza Astari Retaduari - detikNews
Kamis, 10 Mei 2018 17:37 WIB
AKBP Hendy (tengah). Foto: tangkapan layar akun instagram @tnilovers18
Jakarta - AKBP Hendy Febrianto dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Karawang, diduga karena menyinggung Marinir dan Kopassus. TNI berharap agar permasalahan ini menjadi pelajaran dan tak terulang lagi.

"Persoalan sudah selesai, tidak perlu ada tanggapan lagi," ungkap Kapuspen TNI Mayjen Sabrar Fadhilah saat dimintai konfirmasi, Kamis (10/5/2018).

Meski begitu, TNI berharap agar semua pihak bisa mengambil hikmah dari kejadian tersebut. Menurut Fadhilah masalah yang melibatkan AKBP Hendy dengan TNI sudah selesai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Sebagai pembelajaran dan pendewasaan buat kita semua," ujar jenderal bintang dua itu.

Seperti diketahui, Hendy dicopot dari posisinya sebagai Kapolres Karawang berdasarkan surat telegram rahasia (TR) Kapolri nomor: ST/1277/V/KEP/2018 yang terbit pada Rabu (9/5/2018). Dalam TR yang ditandatangani atas nama Kapolri melalui Karobinkar tersebut itu harus menyerahkan tongkat komando ke AKBP Slamet Waloya yang sebelumnya bertugas di SSDM Polri.


Sebelumnya, video Hendy bernada menantang dengan menyebut kesatuan Kopassus dan Marinir menjadi viral. Hendy sudah meminta maaf dengan membuat video yang kemudian juga beredar di publik.

"Assalamualaikum, berkaitan dengan beredarnya video pengamanan unjuk rasa yang berisi tentang penyebutan institusi korps Marinir maupun Kopassus oleh diri saya pribadi, saya secara pribadi mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pimpinan TNI, Korps Marinir maupun Korps Kopassus," ujar Hendy dalam video itu.



Tonton video penyebab dicopotnya Kapolres Karawang, AKBP Hendy Febrianto:

[Gambas:Video 20detik]

(elz/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads