Bripka Iwan Sarjana Tidak Dirawat di RS Polri

Bripka Iwan Sarjana Tidak Dirawat di RS Polri

Dwi Andayani - detikNews
Kamis, 10 Mei 2018 16:35 WIB
Bripka Iwan Sarjana (tengah) berhasil diselamatkan. (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta - Bripka Iwan Sarjana berhasil dibebaskan dari penyanderaan oleh napi teroris di Rutan Mako Brimob. Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kombes Edi Purnomo mengatakan Iwan tidak dirawat di RS Polri.

"Nggak, nggak ada (di RS Polri). Pada nanyain Iwan Sarjana, saya nungguin dari pagi nggak ada," ujar Edi saat dihubungi media, Kamis (10/5/2018).


Belum diketahui di mana Bripka Iwan dirawat saat ini. Menurut Edi, sejak dibebaskan dari penyanderaan, Iwan tidak ditangani di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Sebelumnya, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal menyatakan Iwan dirawat di RS Kramat Jati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iwan sudah berhasil kita bebaskan. Sekarang di RS Kramat Jati," kata Iqbal kepada detikcom, Kamis (10/5/2018).

Bripka Iwan Sarjana dibebaskan dari penyanderaan di Mako Brimob setelah 27 jam disandera narapidana teroris di Rumah Tahanan Cabang Salemba di kompleks Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Kamis (10/5) sekitar pukul 00.00 WIB.


Iwan mengalami luka-luka akibat penyanderaan itu. Wajah dan sejumlah bagian tubuhnya lebam.

Kerusuhan dan penyanderaan yang dilakukan napi teroris ini terjadi sejak Selasa (8/5) sore. Wakapolri Komjen Syafruddin menyatakan penanganan selesai pagi tadi pukul pukul 07.15 WIB.

Dalam kasus ini, ada 156 napi teroris yang terlibat dalam kerusuhan dan penyanderaan terhadap polisi. Ada sembilan polisi yang disandera, lima di antaranya gugur dibunuh secara sadis dengan luka bacokan dan tembakan, sedangkan empat lainnya bisa dibebaskan dalam kondisi luka-luka.



Tonton juga video "Polisi yang Disandera Berhasil Dibebaskan" di sini:
(hri/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads