"Istrinya (Denny) memberikan laporan ke istri saya, panik, 'Denny, Denny' katanya. 'Ini Denny, Pak... katanya Denny disandera tahanan teroris itu," kata ayah Denny, Acu Sumarno, kepada wartawan di rumah duka, Jl Kramat 3 Blok E Nomor 46 Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (10/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jam 11 (malam) ada kabar dari Kramat Jati (RS Polri) bahwa Denny meninggal dunia. Saya sedih juga, nggak ada firasat apa-apa," sambungnya.
Keluarga, menurut Acu, diminta datang ke RS Polri untuk melakukan tes DNA. Tes ini dilakukan untuk memastikan identitas jasad yang dibawa ke RS Polri.
"Di rumah duka, istrinya penasaran ingin lihat mukanya, kafannya dibuka sedikit. Ada luka sobek di pipi kiri, giginya habis, itu yang ditemukan sama kita," ujar Acu.
Tak ada firasat dari Acu soal kepergian Denny. Acu hanya berharap agar anggota Polri meningkatkan kewaspadaan.
Rusuh yang berlanjut dengan penyanderaan selesai penanganannya pada pukul 07.15 WIB tadi. Satu orang polisi, Bripka Iwan Sarjana, berhasil dibebaskan sekitar pukul 00.00 WIB tadi.
Penyanderaan ini dilakukan tahanan/napi teroris yang jumlahnya 156 orang. Total ada sembilan anggota Polri yang disandera, lima di antaranya gugur. (fdn/fdn)