Diketahui sudah 27 jam situasi mencekam di Mako Brimob berlangsung. Polisi belum berhasil mengadakan kesepakatan dengan napi teroris yang menguasai wilayah Rutan Mako Brimob.
"Saya kira dalam hitungan menit mungkin (kerusuhan) selesai kalau mereka (polisi) menyerang atau melakukan tindakan tegas. Enam orang yang meninggal, 5 polisi dan 1 tahanan yang memberontak, sudah cukup. Jangan sampai ada korban baru lagi," kata Mulfachri ketika dihubungi detikcom, Rabu (9/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sepakat upaya negosiasi jadi prioritas, sekalipun ada batasnya. Mari kita sama-sama berdoa agar negosiasi membuahkan hasil," sambung dia.
Mulfachri mengaku dirinya saat ini mengikuti perkembangan kerusuhan tersebut berdasarkan pernyataan-pernyataan pihak Divisi Humas Polri. Mulfachri setuju polisi perlu berhati-hati dalam menangani pemberontakan para napi teroris.
"Saya kira kita sementara ini berpegang pada seluruh informasi yang diberikan pihak kepolisian, bahwa ada satu sandera dan sedang upaya negosiasi, dan Polri tidak ingin ada korban baru yang jatuh. Saya setuju semua butuh kehati-hatian meskipun ada batas waktunya," tutur Mulfachri.
Menurut laporan resmi polisi, kerusuhan ini bermula sejak Selasa malam (8/5) sekitar pukul 19.30 WIB. Hingga saat ini, proses negosiasi dengan napi teroris masih berlangsung. Ada seorang polisi yang disandera, yakni Bripka Iwan Sarjana.
Kapan deadline dan apa tuntutan penyandera polisi Mako Brimob? Tonton videonya:
(aud/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini