Ketum PBNU Kutuk Kerusuhan Maut di Mako Brimob

Ketum PBNU Kutuk Kerusuhan Maut di Mako Brimob

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Rabu, 09 Mei 2018 21:35 WIB
Ketum PBNU Said Aqil (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Enam orang, lima di antaranya polisi, tewas dalam kerusuhan di Mako Brimob, Kepala Dua, Depok. Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj menyayangkan sekaligus mengutuk peristiwa tersebut.

"Kita mengutuk apa yang terjadi di Mako Brimob itu. Di mana korbannya 5 polisi dan satu teroris. Dan sampai sekarang, sampai saya bicara ini belum selesai," kata Said Aqil setelah menghadiri hari ulang tahun (Harlah) NU ke-92 di Masjid Raya Annur, Provinsi Riau, Rabu (9/5/2018).


Said Aqil menyatakan peristiwa yang terjadi di Mako Brimob itu menunjukkan masih adanya potensi radikalisme di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih ada potensi terorisme, belum tuntas pemerintah atau petugas atau pihak terkait menyelesaikan terorisme. Berani membunuh polisi di markas polisi, itu luar biasa itu," ujar Said.


"Bukan hanya NU, Islam. Islam menolak kekerasan. Bukan NU, bukan. NU mengamalkan agama Islam. Quran melarang kekerasan, NU mengamalkan Quran. Nabi Muhammad antikekerasan, NU ikut Nabi Muhammad," tutup Said.

Hingga lebih dari 24 jam sejak kerusuhan terjadi, masih ada seorang polisi yang disandera. Polisi menyebut upaya persuasif terus dilakukan untuk menyelamatkan sandera.


Tonton juga pendapat Fahri Hamzah mengenai kericuhan Mako Brimob:

[Gambas:Video 20detik]

(cha/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads