Komisi III DPR Soal Rusuh Mako Brimob: Pengamanan Perlu Dievaluasi

Komisi III DPR Soal Rusuh Mako Brimob: Pengamanan Perlu Dievaluasi

Dhani Irawan - detikNews
Rabu, 09 Mei 2018 16:06 WIB
Situasi di depan Mako Brimob (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - Kerusuhan di rumah tahanan (rutan) Mako Brimob berujung pada tewasnya 5 anggota kepolisian. Tak hanya itu, seorang polisi juga masih disandera para tahanan.

Selain itu, seorang tahanan juga tewas ditembak polisi karena melawan dan berupaya merebut senjata petugas. Hingga saat ini proses negosiasi masih dilakukan.

Komisi III DPR menyebut insiden itu harus menjadi pelajaran berharga bagi Polri untuk mengevaluasi pengamanan di rutan Mako Brimob. Apalagi keributan serupa pernah terjadi pada 11 November 2017.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Peristiwa kedua yang berlangsung dini hari mempertegas pentingnya dilakukan evaluasi pengamanan, apakah jumlah personel yang menjaga di rutan ditambah atau perlunya dilakukan langkah lain," kata anggota Komisi III DPR Sahroni dalam keterangannya, Rabu (9/5/2018).

Terlepas dari itu, Sahroni juga meminta publik tidak sembarangan menyebarkan informasi yang tidak jelas terkait kerusuhan tersebut. Selain itu, Sahroni meminta Polri segera menuntaskan insiden itu.

"Jangan langsung percaya dengan berbagai kabar ataupun foto yang beredar di media sosial. Saya yakin Polri akan segera menuntaskan kasus ini dan mengumumkan ke publik mengenai semua hal menyangkut kerusuhan ini, termasuk penyebab dan jumlah korban jiwa," kata Sahroni.

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen M Iqbal mengatakan kerusuhan tersebut berujung pada tewasnya 6 orang yaitu 5 polisi dan 1 orang tahanan. Selain itu, ada seorang polisi yang masih disandera.



Saksikan detik-detik penanganan kericuhan di Rutan Mako Brimob:

[Gambas:Video 20detik]

(dhn/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads