Angka Pengangguran Banten Tertinggi Kedua di RI, Ini Faktanya

Angka Pengangguran Banten Tertinggi Kedua di RI, Ini Faktanya

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Rabu, 09 Mei 2018 14:38 WIB
Ilustrasi (dok.detikcom)
Serang - Banten menduduki peringkat kedua angka pengangguran tertinggi di Indonesia. Padahal, 14 ribu industri ada di provinsi itu. Apa yang salah?

Dilihat dari komposisi pendidikan para pencari kerja, ternyata didominasi oleh pencari kerja dengan latar belakang pendidikan rendah setingkat SMP ke bawah. Mereka, harus bersaing dengan pencari kerja dari lulusan SMA dan setingkat sarjana. Selain itu, persoalan percaloan juga menjadi rahasia umum di daerah ini.

Rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan bahwa pada Februari 2018 jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 5,62 juta orang. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 7,77 persen nomor 2 tertinggi se-Indonesia. Untuk para pencari kerja lulusan SMP, menempati posisi tertinggi dibandingkan dengan jenjang pendidikan lain yaitu 12,02 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dilihat dari jenjang pendidikan, lulusan SMP paling banyak yang berstatus sebagai pencari kerja (12,02 persen). Kondisi ini berbeda dari tahun sebelumnya di mana pencari kerja terbanyak adalah lulusan SMK," kata Kepala BPS Banten Agoes Soebeno dalam rilisnya, Serang, Banten, Rabu (9/5/2018).

Ia mengatakan, para pencari kerja lulusan perguruan tinggi lebih mudah terserap di pasar kerja. Hanya 2,97 persen lulusan Diploma dan 3,67 persen lulusan sarjana yang menganggur. Lulusan SD ke bawah juga banyak terserap tapi umumnya mereka pekerja informal dan bukan new entry.


Di Banten khususnya di kawasan industri Serang Timur, para pencari kerja ini harus bersaing dengan para pendatang yang juga para pencari kerja. Di daerah yang dikenal sejuta kiai dan santri ini juga berdiri 14 ribu industri. Angka penganguran yang tinggi bertentangan dengan jumlah industri yang banyak ini disebut Gubernur Wahidin Halim sebagai paradoks.

Di satu sisi, praktek percaloan juga marak di kawasan-kawasan industri. Mereka memberikan tarif jutaan rupiah agar bisa diterima di perusahaan-perusahaan di Banten.

"Itu memang saya sempat dengar calo ketenagakerjaan. Itu biasanya yang mengaku orang perusahaan," kata pengurus Himpunan Pengusaha Wilayah Serang Timur (Hipwis) Arif Madali. (bri/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads