Habibie dan Mega hadir dalam acara Dialog Nasional bertemakan 'Meningkatkan Inovasi Iptek untuk Mendorong Industri Dalam Negeri Mewujudkan Ekonomi Pancasila' di Gedung BPPT Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (9/5/2018). Habibie juga sempat memberikan sambutannya di acara tersebut, disusul sambutan Megawati.
Dalam sambutannya, Megawati menyampaikan rasa syukurnya atas kesembuhan Habibie dan telah kembali ke Tanah Air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah beliau sekarang sudah dalam keadaan sehat kembali, karena saya sempat memantau juga, jadi sempat kaget juga sebetulnya, karena saya selalu dengar beliau masih ada di Jerman. Tapi tadi malam saya dikasih tahu beliau sudah kembali dalam keadaan sehat," ujar Megawati dalam sambutannya.
"Alhamdulillah kita dapat berkumpul memberikan kontribusi pemikiran untuk perjalanan bangsa kita yang lebih baik terutama di masalah ilmu pengetahuan dan termaksud tentunya riset," katanya.
Megawati mengatakan BPPT merupakan sebuah institusi yang penting dalam meningkatkan ilmu pengetahuan teknologi. Menurutnya, sudah sepantasnya BPPT mendapatkan kehormatan dalam melakukan tugas pengkajian dan penerapan teknologi untuk meningkatkan daya saing menuju kemandirian bangsa.
"Pertemuan hari ini merupakan momen berharga di tengah bergulirnya kehendak kuat dari Presiden Jokowi untuk menjadikan Indonesia sebagai sebuah negara Industri," ungkapnya.
Megawati lalu bertanya, industri apa yang hendak dibangun dan dikembangkan di Indonesia. Ada Industri besar, industri kecil, dan menengah atau yang disebut UMKM.
"Lalu bagaimana kita harus mengambil tahapan-tahapannya? Karena itu saya terus menyuarakan di berbagai kesempatan, dari berbagai hal itu saya lalu bertanya, lalu bagaimana mengenai riset, industri apa saja?," tuturnya.
Megawati mengaku telah mengelilingi banyak negara saat dirinya menjabat sebagai presiden. Dia pun telah melihat banyak perkembangan teknologi di berbagai negara.
"Sehingga saya berpikir Indonesia maunya larinya ke mana untuk masa depan bangsa negara. Tidak ada 1 negara dapat menjadi negara industri yang kuat tanpa riset yang kuat," ucapnya.
(nvl/dhn)