Aksi pembakaran ban itu disertai penutupan jalan Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (9/5/2018), sekitar pukul 06.00 WIB. Puluhan warga membakar ban di tengah jalan dan menyebabkan kemacetan di sejumlah titik.
Truk-truk, dan bus TNI terlihat di sekitar lokasi. Personel TNI juga terlihat mengamankan lokasi. Salah seorang warga yang ikut melaksanakan aksi Rasman (50) mengatakan, aksi protes tersebut dilakukan sejak subuh. Mereka menuntut agar tidak terjadi pengosongan ke rumah mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perlawanan dari warga berujung bentrokan dengan aparat. Sejumlah warga juga terlihat melempari aparat dengan batu.
Batu-batu yang berada di sekitar lokasi pun diambil massa untuk menghalau aparat yang bergerak menuju ke lokasi pengosongan rumah. Terlihat salah seorang warga yang melindungi dirinya dengan helm, mereka terus melempari aparat.
![]() |
Di sisi lain, aparat TNI antihuru-hara bergerak berlahan. Mereka melindungi diri dengan tameng dan bergerak bersamaan.
Sekitar pukul 08.00 WIB, aparat berseragam loreng berhasil masuk ke kawasan Kompleks Kodam Jaya, tepatnya di Jl Cenderawasih Raya. Teriakan-teriakan penolakan dari warga masih terdengar, namun aparat berhasil masuk.
Rumah Jabadun menjadi rumah pertama yang dikosongkan aparat. Aksi dorong-dorongan antara warga dan aparat masih terjadi saat petugas hendak membuka pintu Jabadun dengan linggis.
"Mundur,mundur! Ah kualat lo, kualat," teriak warga kepada aparat.
![]() |
Saat aksi perlawanan itu, ada warga yang jatuh pingsan karena shock. Ketua RW 08, Tati Tjep Endang (71), mengatakan rumah yang dibongkar itu merupakan rumah milik mantan anggota Paskibraka. Dia juga menunjukkan foto kopi Surat Keputusan Izin Penempatan tahun 1972.
"Kami sudah berusaha mencicil bukan meminta. Ini sudah dipotong di daftar gaji angkatan bersangkutan," tegas Endang.
Meski begitu, perlawanan itu tak berlangsung lama. Sekitar pukul 10.00 WIB, warga mulai pasrah melihat perabotannya diangkut prajurit TNI ke dalam truk.
Warga yang semula melakukan perlawanan kini diam melihat rumahnya dikosongkan. Ada pula yang menangis melihat rumahnya dikosongkan. Selagi prajurit TNI mengangkut barang-barang warga dari dalam rumah, prajurit lainnya melakukan penjagaan.
(ams/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini