Dinilai LSM Tak Ada Kemajuan, KPU: Kami akan Terus Bekerja

Dinilai LSM Tak Ada Kemajuan, KPU: Kami akan Terus Bekerja

Dwi Andayani - detikNews
Selasa, 08 Mei 2018 21:00 WIB
Ilustrasi Gedung KPU (Dwi Andayani/detikcom)
Jakarta - Kinerja KPU disebut belum ada kemajuan dibanding KPU periode sebelumnya berdasarkan survei yang dilakukan kelompok masyarakat sipil peduli pemilu. KPU mengatakan hasil survei akan dijadikan catatan untuk terus bekerja.

"Kami akan terus bekerja ini akan jadi catatan kami, ini akan jadi catatan penting bagi kami," ujar Komisioner KPU Viryan Aziz di D Hotel, Jl Sultan Agung, Jakarta Selatan, Selasa (8/5/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Viryan menanggapi adanya hasil yang menunjukkan KPU tidak memperlakukan partai secara adil. Menurutnya, KPU telah berupaya memperlakukan partai secara adil dengan menerima pendaftaran minimal oleh satu komisioner KPU.

"Tadi saya baca ada KPU tidak menerima partai politik, artinya ada perlakuan tidak setara. Pada kesempatan ini, ingin kami sampaikan seluruh calon parpol peserta pemilu seingat kami itu kami berupaya semuanya menerima minimal satu orang (komisioner KPU). Pada saat perbaikan itu, ada beberapa (komisioner yang tidak ada), tapi pertama kali datang partai politik seluruh peserta pemilu yang daftar itu diterima oleh anggota KPU minimal satu," kata Viryan.

Menurutnya, perlakuan yang sama dilakukan pada saat penerimaan berkas pendaftaran partai politik peserta pemilu. Ia mengatakan KPU menerima dan memeriksa seluruh berkas yang diberikan, meskipun tidak memenuhi syarat.

"Termasuk partai yang ketika daftar yang lain bawa beberapa dokumen, hanya satu partai yang membawa tiga bundel map, dan menyampaikan pasrah dalam artian partai tersebut hanya menyampaikan berkas dari jajaran partai," kata Viryan.



"Tiga map ini kan tidak mungkin memenuhi persyaratan yang sebanyak itu, tapi kami terima dan tetap akan kami proses," sambungnya.

Viryan mengatakan survei atas kinerja penyelenggara pemilu harus dilakukan secara berkala. Menurutnya, hal ini diperlukan untuk melakukan penilaian secara keseluruhan.

"Hal semacam ini merupakan cermin yang sangat bermakna, mekanisme semacam ini akan baik dilakukan secara berkala sehingga akan terlihat satu benang merah kinerja para pihak penyelenggara pemilu," kata Viryan.

Survei dilakukan hari ini dengan metode menjawab kuesioner secara online. Survei melibatkan 62 responden yang berasal dari lembaga swadaya masyarakat, akademisi, dan jurnalis. Namun hanya 36 responden yang mengembalikan kuesioner dengan perincian 12 responden LSM, 13 akademisi, dan 11 jurnalis.

Peneliti dari Kode Inisiatif, Adelline Syahda, mengatakan, dalam aspek keadilan, 50 persen responden menilai KPU mampu memberikan hal yang adil dan seimbang dalam pendaftaran parpol. Namun 36 persen menilai KPU belum cukup baik dalam pelayanan proses verifikasi parpol peserta pemilu.

Berbeda dengan KPU, Adel mengatakan hasil survei menunjukkan kinerja Bawaslu mengalami kemajuan. Sebanyak 67 persen responden menilai Bawaslu adil dan setara dalam pendaftaran pemilu.

"Dari hasil survei menunjukkan kinerja Bawaslu mengalami kemajuan. Hasil (survei) KPU 47% kurang setuju, 36% setuju, 6% tidak setuju, 8% tidak tahu, 3% sangat setuju. Sedangkan Bawaslu 22% kurang setuju, 67% setuju, 3% tidak setuju, 6% tidak tahu, 3% sangat setuju," tuturnya.



Setahun kerja, KPU dan Bawaslu evaluasi diri, tonton videonya di 20detik:

[Gambas:Video 20detik]

(rvk/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads