Paradoks Banten: Ada 14 Ribu Industri, Pengangguran Nomor 2 di RI

Paradoks Banten: Ada 14 Ribu Industri, Pengangguran Nomor 2 di RI

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Selasa, 08 Mei 2018 17:57 WIB
Ilustrasi (Foto: dok.detikcom)
Serang - Gubernur Wahidin Halim mengakui tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Banten berada di posisi memprihatinkan. Berada di posisi kedua nasional, padahal di daerah ini terdapat 14 ribu industri.

"Industri butuh keterampilan kesiapan tenaga kerja, butuh macam-macam tapi tidak dipenuhi (oleh) kita. Paradoks lagi, ini daerah terbuka, ada masuk orang dari luar ke sini. Paradoks, 14 ribu loh industri di kita," kata Wahidin di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Serang, Selasa (8/5/2018).

Industri dengan teknologi tinggi, menurutnya, juga tidak membutuhkan orang banyak. Perlu ada peningkatan kualitas tenaga kerja untuk masuk ke sektor seperti itu. Sekolah, menurutnya, harus menyiapkan lulusan yang 3 tahun siap kerja, termasuk menyiapkan lulusan dari BLK (Balai Latihan Kerja).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi, soal tingginya angka pengangguran di daerahnya, ia mengatakan itu bukan hanya persoalan Pemprov Banten. Pemerintah pusat juga harus bertanggung jawab atas kondisi ini. Apalagi banyak tenaga kerja dari luar daerah yang datang ke Banten.

Selain itu, perubahan daerah pertanian ke industri menambah angka pengangguran. Rencananya, menurutnya, pertanian ini akan jadi prioritas di tahun-tahun ke depan agar warga di daerah tak beralih ke sektor industri.

"Makanya akan kita potong, pertanian jadi prioritas di tahun-tahun ke depan," paparnya.

Di satu sisi, lewat pemerataan pembangunan dan industri oleh pemerintah pusat di wilayah, seperti Jawa Tengah, Sulawesi, dan Sumatera, menurutnya, hal itu bisa menurunkan angka pengangguran di Banten. Sebab, ia yakin ada migran yang datang ke daerah ini untuk mencari pekerjaan dan menambah jumlah pengangguran terbuka bagi wilayahnya.

"Dengan kecenderungan orang berkurang ke Jakarta dan Banten, akan berkurang pula jumlah pengangguran," tegasnya.

Untuk melindungi warganya, Wahidin juga menegaskan tidak membutuhkan perda untuk memprioritaskan warga lokal agar diserap oleh industri. Yang jelas, ia meminta perlu peningkatan keterampilan warga Banten, seperti lulusan setingkat SMK yang siap masuk ke industri.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis tingkat pengangguran terbuka (TPT) Banten pada Februari 2018 ada di angka 7,77 persen. Angka ini naik dari periode sebelumnya, 7,75 persen, dan berada di urutan kedua tertinggi setelah Jawa Barat. (bri/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads