Soal Sontoloyo, NasDem: Amien Harusnya Makin Bijak dan Santun

Soal Sontoloyo, NasDem: Amien Harusnya Makin Bijak dan Santun

Tsarina Maharani - detikNews
Selasa, 08 Mei 2018 15:13 WIB
Amien Rais (Samsudhuha Wildansyah/detikcom)
Jakarta - Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais menyebut ada pemimpin sontoloyo saat berbicara dalam acara Pengajian Jelang Romadon (Pajero) di Alun-alun Banjarnegara. NasDem menganggap ucapan Amien itu tidak sopan.

"Memang nggak sopan. Makin tua harusnya makin bijak dan santun agar menjadi teladan bagi masyarakat," kata Ketua DPP Partai NasDem Irma Suryani Chaniago kepada wartawan, Selasa (8/5/2018).


Irma menduga Amien mengalami post-power syndrome. Karena itu, Amien kerap melontarkan kritik kontroversial yang sering kali dibumbui bahasa kurang santun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belakangan, Amien memang sering melontarkan kritik pedas terhadap pemerintahan Joko Widodo. Salah satunya, ia sempat menuding program sertifikasi tanah Jokowi sebagai program pengibulan.

"Ada dua kemungkinan jika orang terkena post-power syndrome dan sudah sepuh. Yang pertama kembali seperti anak-anak dan yang kedua makin bijak dan mengayomi," ujar anggota DPR itu.

"Nah, sekarang masyarakat yang bisa menilai, masuk kelompok yang mana beliau ini," imbuh Irma.


Amien berbicara soal pemimpin 'sontoloyo' dalam Pengajian Jelang Romadon di Alun-alun Banjarnegara. Menurutnya, pemimpin yang tidak memikirkan rakyat tapi menjadi agen kekuatan asing adalah pemimpin sontoloyo.

"Bung Karno dulu mengatakan, kalau ada pemimpin yang tidak memikirkan rakyatnya tapi malah menjadi agen kekuatan tenaga asing, itu pemimpin sontoloyo. Jadi kan yang sontoloyo itu siapa," ucap Amien seusai acara kepada wartawan, Banjarnegara, Minggu (6/5).


Amien juga menyinggung pemimpin saat ini yang, menurutnya, tidak berhasil menepati janji. Ia mencontohkan seperti janji menambah 10 juta lapangan pekerjaan untuk bangsa sendiri, soal utang, hingga impor pangan. (tsa/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads