Jembatan di Dusun Damma, Desa Bonto Matinggi, Kecamatan Tompobulu, Maros, Sulsel, sebelumnya membuat warga dan puluhan siswa, bertaruh nyawa setiap hari saat melewati sungai itu. Realitas inipun memicu iba ratusan warganet yang saweran untuk pembangunan jembatan.
"Tidak perlu ada bantuan Rp 200 juta itu karena Pemkab menyatakan, dana desanya mampu membiayai itu jembatan. Kalau Pemkab tidak mampu, Pemprov akan mengerjakannya," kata Soni usai mengunjungi pasar di Maros, Selasa (8/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu sebenarnya sengaja diviralkan, padahal sebenarnya warga yang menyeberang di sungai itu memang untuk mandi," sebutnya.
Saat ini, warga telah berhasil menyelesaikan jembatan darurat untuk mereka lalui. Mereka hanya dibantu puluhan prajurit TNI dari Kodim 1422 Maros yang selama dua hari bergotong royong bersama warga setempat.
"Alhamdulillah jembatan daruratnya sudah selesai dikerjakan bersama dengan prajurit TNI dari Kodim Maros. Kami sangat berterima kasih ke mereka, karena kalau bukan mereka, mungkin pengerjaannya bisa sangat lama," kata seorang warga, Baharuddin.
Jembatan darurat itu nantinya akan dilalui untuk salat tarwih saat Ramadan. Pasalnya, di kampung mereka tidak ada satupun masjid atau surau untuk mereka gunakan untuk salat berjamaah. Mereka berharap, jembatan gantung yang dijanjikan itu, juga bisa segera rampung.
"Kami buat jembatan darurat ini karena mau masuk bulan Ramadan. Di kampung tidak ada masjid, jadi mau tidak mau harus menyeberangi sungai ini kalau mau salat tarwih," lanjutnya. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini