"Tahun ini tidak ada kendala. (Nilai) bukan menurun, normanya dinaikkan. Norma untuk menetapkan kriteria keberhasilan siswa yang dinaikkan," kata Muhadjir saat membacakan pidatonya di acara puncak peringatan Hardiknas 2018 di Lombok, Senin (7/5/2018).
Lanjut dia, berdasarkan laporan yang di dapatkan Kemendikbud, hasil UN tahun ini tidak mengecewakan karena lebih banyak siswa yang mempunyai nilai bagus. Ada yang turun, tapi justru banyak yang nilainya baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih menurut Muhadjir, hal ini menunjukkan bahwa siswa bukannya tidak cerdas atau tidak pintar. Untuk memintarkan siswa perlu diberikan kesulitan agar bisa menghadapi tantangan dan berani menghadapi risiko.
"Ibaratnya tahun lalu itu hanya lompat tinggi sejauh 120 cm. Sekarang jadi 150 cm," sambung Muhadjir yang hadir mengenakan batik dan peci hitam.
Dia menambahkan, tahun ini tidak ada kendala yang besar selama penyelenggaraan UN. Justru pihaknya mengumpulkan data tentang kesulitan secara teknis untuk memperbaiki pelaksanaan UN di tahun depan.
"Jadi kita cari kekurangan dan kelemahan. Semua itu kita cermati, kemudian kita jadikan dasar untuk kita lakukan perbaikan," imbuhnya.
Kendala seperti data listrik, jaringan yang dibutuhkan, mungkin juga peralatan yang diperlukan sekolah, semua itu menjadi dasar temuan di pelaksanaan UN tahun ini.
Meski sempat terjadi kendala server saat pelaksanaan UN jenjang SMP, Muhadjir mengungkapkan karena terjadi kenaikan jumlah sekolah dan siswa yang mengikuti UN SMP tahun ini. Tahun ini diperkirakan jumlahnya naik 62 persen.
"Tak jadi masalah, hari kedua (pelaksanaan UN SMP) ada server cadangan yang langsung kita buka," katanya.
Sementara untuk tingkat kesulitan soal, Muhadjir mengatakan soal UN memang sulit. "Memang ujian kok minta mudah itu gimana. Kalo ujian ya sudah pasti sulit," tutupnya. (ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini