"Saya mengajak seluruh pelaku pendidikan dan kebudayaan agar dapat meneladani Ki Hajar Dewantara,dan menjadikan momentum peringatan Hardiknas ini untuk melakukan muhasabah, mesu budi, atau refleksi terhadap usaha-usaha yang telah kita perjuangkan di bidang pendidikan dan kebudayaan. Semua tiada lain untuk menguatkan pendidikan dan memajukan kebudayaan kita," pesan Muhadjir saat memberi sambutan di acara puncak Hari Pendidikan dan Kebudayaan 2018 di Lombok City Center, Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin (7/5/2018).
Muhadjir yang ditemani sang istri pun menyempatkan diri mengunjungi booth-booth yang ada di pameran puncak peringatan Hardiknas 2018 di LCC, Mataram, NTB. Semua booth memamerkan produk unggul karya siswa SMK seluruh Indonesia. Hampir di setiap booth, Muhadjir mampir dan bertanya cara kerja atau keunggulan produk tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama, Muhadjir mampir ke booth sepeda listrik milik SMKN 5 Surabaya. Siswa SMK yang sedang menjaga booth pun terlihat antusias memamerkan produknya. Muhadjir juga tertarik untuk mampir ke booth milik SMK Bismillah dari Kabupaten Serang, Banten yang memamerkan produk sistem tongkat tuna netra online.
Setelah berkeliling di beberapa booth yang dipamerkan, rupanya Muhadjir tertarik untuk membeli minyak kayu putih yang dipamerkan di booth SMK Negeri 1 Buru dari Pulau Buru, Maluku. Muhadjir membeli sebotol minyak kayu putih seharga Rp 200 ribu.
Tasya Aulia siswa kelas 2 SMK Negeri Buru 1 yang menjaga booth tersebut pun merasa senang. Dia tak menduga, Mendikbud akan tertarik bahkan membeli minyak kayu putih dari Maluku itu.
"Perasaannya jadi seneng, kaya ngerasa beda (produknya) sama yang lain. Habis dibeli Pak Menteri harapannya, masyarakat Indonesia biar lebih tahu produk kayu putih dari Maluku sama manfaatnya.
Sama seperti Tasya, Guru SMK 5 Mataram, Aini pun merasa kaget saat booth-nya di kunjungi Muhadjir. Dia tidak menyangka, Muhadjir tertarik untuk membeli kain batik tulis hasil karya siswa dan alumni SMK 5 yang dibanderol seharga Rp 300 ribu.
"Perasaan saya senang sekali dikunjungi Pak Menteri. Semoga karya siswa SMK 5 Mataram bisa lebih dikenal setelah dikunjungi Pak menteri," ujar Aini.
Sebelumnya, perhatian Muhadjir sempat tertuju pada siswi perempuan yang sedang menggambar di depan booth SMK 5 Mataram. Ada pemandangan yang tak biasa karena Aini mengatakan kepada Muhadjir bahwa siswi tersebut berkebutuhan khusus.
![]() |
Gede, siswa kelas 2 SMK 5 Mataram yang ikut menjaga booth kain batik di pameran produk unggul LKS SMK di LCC, Lombok, NTB mengatakan beberapa sekolah di Mataram memang menerima siswa dengan kebutuhan khusus.
Di momen peringatan Hardiknas ini, Gede pun berharap pendidikan di Indonesia bisa semakin bagus. Bila perlu bukan hanya pendidikannya saja, tetapi juga Indonesia bisa semakin maju. (ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini