Kemeja kotak-kotak itu merupakan pakaian khas Jokowi saat kampanye Pilgub DKI Jakarta dan Pilpres lalu. Pada kemeja kotak-kotak itu juga tersemat tulisan #2019JokowiTetapPresiden.
Pemilik stan, Tony Leung, mengatakan boneka Jokowi ini baru pertama kali dipasarkan di bazar ini. Sebelumnya, Tony Leung hanya memasarkan produknya melalui online.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tony mengaku tujuannya memproduksi boneka ini selain sebagai bentuk kecintaan terhadap Jokowi, juga untuk membantu para relawan. Dia pun ingin para relawan ikut memasarkan produknya, sehingga dapat menjadi salah satu sumber pendanaan kegiatan mereka.
"Menurut pengalaman saya sebagai relawan, banyak relawan yang aktif tapi nggak punya dana. Dananya dari kantong sendiri kalau bikin kegiatan, atau untuk menyukseskan Jokowi dua periode ini kan tidak didanai," tutur Tony yang mengaku punya hubungan kekerabatan dengan artis kenamaan Hong Kong dengan nama yang sama dengannya ini.
"Maka saya berpikir untuk satu program bagaimana relawan ini semua mempunyai suatu pemasukan untuk operasional. Ini ide saya. Saya bikin supaya relawan dapat menjual kembali atau memasarkannya untuk pemasukan para relawan untuk pergerakannya," tutur relawan Rumpun Pelangi NKRI Kita Indonesia ini.
![]() |
"Wajahnya Pakde (panggilan untuk Jokowi) ini dilakukan tiga kali sketch, agar dapat semirip mungkin," jelasnya.
Sama seperti Tony, Suryati juga menegaskan bahwa pembuatan boneka Jokowi ini didasari atas simpati dan kecintaan kepada Jokowi. Persoalan untung semata.
"Karena ini memang cinta beliau jadi terinspirasi, dan ini juga 'eh kamu jual dapet untung', bukan. Tapi karena ada satu, susah ya kita ngomonginnya. Ini kecintaan. Jadi memang ada sesuatu yang dari hati," tuturnya.
![]() |
"Kita beri kesempatan untuk dua periode yang mengatakan tidak baik sih bisa melihat sendiri nanti dua periode. Kalau memang kenyataan tidak baik kan nanti mari sama-sama kita bantu untuk memperbaiki. Kita sendiri, Superman aja kerja nggak bisa sendiri ya. Superhero nggak bisa kerja sendiri, juga butuh bantuan orang lain," katanya.
"Bapak juga butuh masyarakat, butuh pemimpin-pemimpin juga, pemimpin-pemimpin yang otaknya ada pinter, ikutin arah. Kalau kita ingin menjadi tiang ya kita harus lihat apakah tiang itu kuat nggak? Kalau kita lihat nggak kuat, ya kita bantu topang sama-sama jadi tonggak. Karena kan semua untuk rakyat," lanjut Suryati.
Pagi ini, Relawan perempuan militan pendukung Joko Widodo menggelar kegiatan 'Senam Rame-rame'. Acara ini digelar dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Kartini.
Acara digelar di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat. Selain senam brain gym, juga digelar senam SKJ dan aerobik. Kegiatan yang digelar oleh relawan-relawan perempuan dari Projo DKI Jakarta, Perempuan Pro Jokowi, Bara Baja, Sedulure Pakde, Srikandi Front Jokowi, dan BEM Jokowi ini juga menyelenggarakan konsultasi kesehatan, Bazaar, dan demo masak.
(ams/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini