"Itu pelaku dibawa ke halte, diiket sama Pak Gun (Gunawan, panggilan ketua RT setempat) di tiang listrik," ujar Supati, istri Gunawan, saat ditemui di lokasi, Cipayung, Kota Depok, Rabu (2/5/2018).
Supati menjelaskan peristiwa bermula pada Senin (1/5) subuh. Pelaku datang ke masjid dengan hanya mengenakan kolor warna merah. Ia duduk di musala, dekat warga yang sedang melaksanakan salat subuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Dia nggak salat juga di sana. Duduk itu dia telanjang dada, koloran doang, ya orang yang mau subuhan ngira orang gila kali," imbuhnya.
Selepas salat subuh, warga kembali ke rumah masing-masing, sementara Jamaluddin masih di situ untuk berzikir. Tiba-tiba pelaku masuk ke musala dan mencekik korban dari belakang.
"Pelaku nyekek sambil ngomong bahasa Sunda, 'Cicing wae, cicing wae.' Nah, itu Pak RT masuk lagi habis denger 'cicing... cicing' itu, ngelerai," ungkapnya.
Kejadian itu mengundang perhatian warga. Sejumlah warga kemudian mengamankan pelaku dan membawanya ke halte dan diikat di tiang listrik.
Menurut Supati, pelaku tidak bereaksi saat diikat oleh warga. Pelaku, katanya, hanya komat-kamit tidak jelas.
"Diam dia mah, pelakunya diam, manggut-manggut sambil komat-kamit mulutnya. Ditanyain makan nasi nggak? Dia ngangguk, ditanyain makan nasi uduk nggak? Dia ngangguk, ditanyain suka bakwan nggak? Dia ngangguk pelakunya," sambungnya.
Pelaku tidak membawa senjata saat menyerang Jamaluddin. Beruntung, cekikan pelaku tidak sampai merenggut nyawa Jamaluddin. Jamaluddin juga sempat melawan pelaku.
"Ya melawan, ngangkat tangan gitu, tapi katanya pegangannya, ibaratnya, nguncinya kenceng banget itu pelaku," kata Wati, istri Jamaluddin, di tempat yang sama. (mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini