Desa Bonto Matinggi berjarak sekitar 1,5 jam hingga 2 jam dari Kota Maros dan juga berbatasan dengan Kabupaten Gowa dan Kota Makassar. Jalan menuju ke Desa Bonto Matinggi hanya dapat dilalui oleh dua kendaraan dengan jalan beton dan aspal, dan kadangkala berbatu-batu di beberapa tempat. Namun, khusus akses jalan menuju jembatan rusak sangatlah buruk karena harus melewati tanah liat dan jalan berbatu.
Di setiap musim penghujan di bulan Januari-Februari, sungai di Bonto Matinggi meluap hingga mencapai ketinggian dada orang dewasa. Pelajar yang tinggal di sisi lain sungai yang berasal dari Bonto Manurung, hingga Bonto Somba harus pamitan kepada orangtua mereka untuk tinggal di dekat sekolah mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada dua sekolah yang terdapat di Desa Bonto Matinggi yaitu SD Inpres 130 Gantarang dan SMP 7 PGRI. Jarak rumah menuju ke dua sekolah itu sejauh 2 km hingga 3 km dengan menyeberangi sungai. Saat musim kemarau tiba, para siswa yang kebanyakan berstatus pelajar Sekolah Dasar (SD) akan tinggal bersama orangtua mereka, karena aliran sungai tidak terlalu deras dan ketinggian air masih dapat dilalui.
"Tetapi mereka tetap saja menyeberangi sungai. Ketinggian terendah bisa sampai pangkal mata kaki orang dewasa," ujarnya.
Heru mengatakan, keberadaan jembatan di wilayahnya sangatlah vital. Rencana pembangunan jembatan telah dimulai sejak tahun 2015 dan akhirnya mulai dibangun pada tahun ini. Salah satu harapan terbesarnya, selain pembangunan jembatan adalah adanya sebuah kelas jarak jauh bagi para siswa itu.
Sejak mangkraknya jembatan di desanya menjadi viral, banyak warga yang berharap jembatan itu segera diselesaikan. Dana desa yang telah dianggarkan pun diharapkan segera dapat digunakan untuk membangun jembatan.
"Kelas jarak jauh ini sangat membantu sehingga siswa tidak perlu lagi menyeberang dan pelajar dari desa sebelah yaitu Desa Bonto Manurung dapat ikut belajar di sana," ucapnya.
Rencananya, dengan adanya kelas jarak jauh siswa tidak perlu lagi jauh-jauh berjalan kaki hanya untuk belajar. Heru bahkan siap melakukan perekrutan guru-guru yang mau membantu pengajaran di kelas jarak jauh itu.
detikcom dan kitabisa.com mengundang donasi pembaca untuk menyelesaikan proyek mangkrak tersebut. Dana yang terkumpul sebesar Rp 206.386.388 dan saat ini tim detikcom sedang berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menyelesaikan pembangunan itu. (fiq/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini