Nasi Hangat Indonesia, Energi Perjuangan Gaza

Nasi Hangat Indonesia, Energi Perjuangan Gaza

Mega Putra Ratya - detikNews
Rabu, 02 Mei 2018 16:40 WIB
Foto: Dok ACT
Jakarta - Tanah berdebu dan asap pembakaran ban, sudah berpekan-pekan ini menjadi latar yang paling ditunggu. Setiap perulangan hari Jumat, ada gemuruh emosi yang berkumpul di sebelah timur Kota Gaza, Palestina. Aksi dengan tajuk Al-Awdah March selalu ditunggu. Ibu, ayah, abang, adik, sampai si balita tak lupa diajak.

Mendekat ke perbatasan Gaza dan Israel, kepulan asap pembakaran ban bakal makin pekat. Di batas ini, emosi meledak-ledak. Darah dan nyawa bahkan menjadi taruhan. Emosi di gerbang perbatasan terkonversi menjadi batu, lalu batu dilemparkan ke seberang perbatasan, sebagai bentuk protes warga Gaza. Protes atas penindasan hingga penjajahan sistematis yang dilakukan Israel terhadap Bangsa Palestina.

Nasi Hangat Indonesia, Energi Perjuangan GazaFoto: Dok ACT

Bahkan terkadang, mendekat ke pagar perbatasan, batu dibalas dengan peluru tajam yang dilesatkan militer Israel. Darah tumpah, mereka yang syahid membela negeri dan bangsanya, terulang setiap pekannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi itu di dekat gerbang perbatasan, cukup anak muda Gaza pemberani saja yang mendekat ke gerbang perbatasan. Sementara menjauh sekian ratus meter dari perbatasan, yang ada berbalik 180 derajat.
Nasi Hangat Indonesia, Energi Perjuangan GazaFoto: Dok ACT

Tidak ada emosi meledak-ledak, tensi emosi menurun. Di sini, di dalam tenda-tenda yang mereka buat untuk aksi Al-Awdah March, berkumpul damai ribuan keluarga Palestina. Mereka seperti berlibur untuk mendatangi aksi Al-Awdah March. Namun demikian, tujuannya tetap sama, memperjuangkan tanah Palestina yang terjajah.

Dapur Indonesia

Ratusan meter dari gerbang perbatasan inilah, ada ribuan nasi hangat yang dimasak dari Dapur Umum Indonesia. Puluhan relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang mewakili Indonesia di Gaza, sejak pagi sekali sudah menyiapkan paket-paket makanan siap saji. Menunya istimewa: nasi biryani hangat plus sepotong daging ayam ukuran besar.

Mohammed Najjar, salah satu relawan ACT di Gaza mengatakan, paket-paket makanan siap santap diprioritaskan untuk anak-anak, dan para perempuan peserta aksi.

"Jumlahnya ribuan paket. Alhamdulillah, semuanya habis terdistribusikan sampai Jumat (27/4) petang, dan aksi ini akan terus berlanjut," kata Mohammed

Foto-foto yang dikirimkan relawan ACT di Gaza menunjukkan tawa bahagia yang lengkap. Bahkan tidak hanya anak-anak dan perempuan, ribuan peserta aksi, lelaki maupun perempuan, tua atau muda mendapat porsi makanan siap santap yang sama. Ribuan nasi hangat dari Indonesia itu, menambah daya gedor perjuangan warga Palestina di Gaza.

Nasi Hangat Indonesia, Energi Perjuangan GazaFoto: Dok ACT

Dari Jakarta, Andi Noor Faradiba selaku tim Global Humanity Response (GHR) ACT memaparkan, kemarin, Dapur Umum Indonesia tuntas menyiapkan dan mendistribusikan ribuan paket pangan di tengah aksi Al-Awdah March.

"Total sebanyak 4.000 paket makanan selesai disiapkan dan didistribusikan untuk ribuan peserta aksi Al-Awdah March kelima. InsyaAllah di pekan berikutnya, aksi Dapur Umum Indonesia di Gaza akan terus berlanjut. Kami mohon doanya dari seluruh masyarakat Indonesia, doa dan aksi nyata dari masyarakat Indonesia diapresiasi luarbiasa oleh warga Palestina di Gaza. Alhamdulillah," pungkasnya. (ega/nwy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads