"Kalau pakaian adat hanya simbol bahwa kita itu peduli sebagai masyarakat, bahwa kita juga sama dengan masyarakat yang lain gitu. Jadi kita lebih mementingkan keselamatan dan kelancara lalulintas. Dengan pakaian adat, memberikan apresiasi kepada masyarakat yang benar-benar tertib," jelas Panit Tindak Satwil Jakarta Selatan Ipda Deni Setiawan saat operasi di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (2/5/2018).
Menariknya lagi, dalam Operasi Patuh Jaya ini, Satlantas Jaksel mengerahkan polisi cilik. Polisi cilik ini mengatur lalu lintas di sekitar lokasi operasi, terutama di lampu merah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dalam operasi tersebut, Satlantas Jakarta Selatan juga membagi-bagikan hadiah kepada para pengendara, salah satunya handuk kecil. Handuk diberikan kepada pengendara yang taat aturan berlalu lintas.
Sampai siang tadi, polisi di lokasi telah menilai 200 pengendara yang melanggar lalu lintas. Para pelanggar kebanyakan pengendara motor yang tidak memakai hhelm, berboncengan lebih dari dua orang, tidak membawa surat kendaraan dan SIM (Surat Izin Mengemudi).
![]() |
Titik operasi ditentukan secara acak. Operasi ini sendiri digelar sejak tanggal 26 April 2018 hingga 9 Mei 2018 nanti. Sasaran operasi tidak hanya pengendara motor, tetapi juga pengendara mobil pribadi dan angkutan umum.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini