Buruh GBSI Kritik Istilah May Day is Fun Day

Buruh GBSI Kritik Istilah May Day is Fun Day

Denita Matondang - detikNews
Selasa, 01 Mei 2018 21:08 WIB
May Day is Not Fun Day di Sarinah (Foto: Rifkianto Nugroho)
Jakarta - Ketua Umum Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GBSI) Rudi HD Hamran mengkritik istilah 'May Day is Fun Day'. Menurutnya, kegiatan itu bertentangan dengan fakta permasalahan yang dihadapi buruh.

"Pemerintah malah bikin tagline May Day is Fun Day. Mana bisa buruh bergembira. Buruh migran masalahnya upah murah. Upah buruh di sini minimum," kata Rudi saat ditemui di kawasan Istana Negara, Jalan Merdeka Utara, Selasa (1/5/2018).


Rudi menilai aksi May Day merupakan salah satu momentum bagi buruh untuk menyuarakan isu perburuhan. Menurutnya, momentum ini seharusnya dimanfaatkan pemerintah untuk menggandeng buruh dan menyelesaikan permasalahan perburuhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harusnya dia menggandeng seluruh buruh. Bukan membuat kegiatan tidak penting yang tidak menjawab kaum buruh. Misalnya (kegiatan May Day is Fun Day adalah) lomba menari, lomba masak, olahraga dan mancing. Saya kira pemerintah tidak mengerti sejarah May Day," cetusnya.

"Mengapa kami butuh penggerak? Karena mereka masih banyak yang bekerja 10 sampai 12 jam banyak juga yang berangkat jam 19.00 WIB sampai jam 07.00 WIB. Mereka lembur dan mengejar target dari perusahaan," ucap Rudi.



Tonton juga video tentang "cuitan sederet tokoh penting di #may day":
(ams/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads