"Yang pasti, pembocoran itu sudah bermaksud politis. Kalau misalnya, kalau tidak bermaksud politis, tentu tidak dibocorkan. Kita tahu ada kontestasi menuju pilpres tidak lama lagi. Sudah pasti gerak-gerik Presiden dan anggotanya diamati," kata Rommy di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (30/4/2018).
Ia kemudian menyarankan agar pihak-pihak terkait kebocoran percakapan tersebut berterus terang untuk mengungkapkan kebenarannya. Ia melanjutkan, jangan sampai pihak yang tak paham ikut angkat bicara yang tak seharusnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: PDIP-Jokowi Menanti Penjelasan Rini |
Tak hanya itu, ia juga mengimbau Rini sebagai yang bersangkutan membuka rekaman seutuhnya jika memang rekaman yang tersebar disebut hanya sepenggal terungkap. Tujuannya, agar tidak menimbulkan spekulasi di masyarakat.
"Kalau memang yang beredar itu dianggap merupakan percakapan yang tidak penuh, ada baiknya percakapan itu dibuka ke publik. Agar publik tidak menerka-nerka dan tidak suudzon (terhadap) adanya percakapan itu," tutupnya.
Baca juga: Menteri Rini Diserang Lagi |
Sebelumnya, percakapan Rini dengan Sofyan Basir menjadi viral. Rekaman percakapan yang viral di media sosial itu sudah dibenarkan oleh Rini dan Sofyan. Namun keduanya kompak mengatakan rekaman itu tidak utuh. Menurut Sofyan, pembicaraan itu dilakukan pada akhir 2016. Sofyan mengaku saat itu tengah berkonsultasi dengan Rini terkait investasi PLN dan Pertamina dengan perusahaan swasta di bidang penyediaan energi.
Tonton juga video tentang "Ini Dia Rekaman Percakapan Menteri BUMN-Dirut PLN" (yas/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini