Tagar itu salah satunya disematkan sebagai balasan untuk cuitan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. Mardani mencuit tentang kegiatan di car free day pada Minggu, 29 April 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cuitan Mardani lalu dibalas oleh pemilik akun Twitter @ryan_s_doank. Dia mempersoalkan peristiwa saat CFD.
"Ngeliat ibu2 yg di bully sm anaknya di cfd.. cuma satu buat kalian para bar bar yg ngebully... #2019GantiKelamin .. belum ganti presiden aja udah bar bar.. gmna klo udh ganti...," tulis @ryan_s_doank.
![]() |
Peristiwa yang terjadi saat CFD adalah adanya gesekan antara kelompok pemakai kaus #2019GantiPresiden dan pemakai kaus #DiaSibukKerja. Seorang ibu yang memakai kaus #DiaSibukKerja sedang bersama anaknya saat dikelilingi oleh para pria yang memakai kaus bertulisan #2019GantiPresiden.
Para pengguna Twitter lain yang mencuit tentang #2019GantiKelamin juga mengaitkan dengan peristiwa di CFD kemarin. Ada yang membalas cuitan tokoh, ada pula yang sekadar mencuit pakai tagar tersebut.
detikcom menelusuri jejak siapa yang pertama kali mencuit tagar #2019GantiKelamin. Rupanya cuitan itu pertama kali muncul pada 1 April 2018, menyusul adanya suvenir bertulisan #2019GantiPresiden. Namun ketika itu tagar #2019GantiKelamin masih belum ramai dicuitkan orang. Tagar ini baru ramai dicuitkan banyak pengguna Twitter setelah peristiwa di CFD kemarin.
Mardani Ali Sera kemudian berkomentar atas munculnya tagar #2019GantiKelamin. Namun, menurut Mardani, tagar itu bagian ekspresi di ruang publik.
"Di ruang publik semua bisa diusulkan. Monggo (silakan) saja. Tapi esensi gerakan #2019GantiPresiden jelas karena ingin negeri ini dipimpin oleh figur yang lebih baik dari yang sekarang," ujar Mardani saat dimintai tanggapan oleh detikcom.
Tagar #2019GantiPresiden sendiri memang mulanya diramaikan oleh Mardani. Mardani bahkan pernah membagi-bagikan gelang bertuliskan tagar itu ke sesama anggota DPR.
Sementara itu, salah satu peserta CFD kemarin yang mengenakan kaus #2019GantiPresiden, Mustofa Nahrawardaya, menegaskan tak ada intimidasi dalam peristiwa tersebut.
"Karena Mba Susi (ibu berkaus putih) keluar dari rombongan, jadi wajar kemudian masuk ke kelompok #2019GantiPresiden ditawari kaus. Bukan diintimidasi. Makanya jangan keluar dari rombongan. Menurut pantauan saya itu lho ya. Ada yang menawari Rp 50 ribu, tapi mbak itu nolak," kata Mustofa kepada detikcom.
Tonton video 20Detik 'Rawan Intimidasi di CFD, Satpol PP akan Tambah Personel':
(bag/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini