Warga menceritakan peristiwa ini bermula dari warga yang meletakkan tabung gas tersebut di MCK karena bocor. Tabung gas tersebut lalu direndam di bak mandi MCK.
Tak diduga ledakan yang cukup kuat terjadi. Hingga saat ini belum dapat dipastikan betul penyebab ledakan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Taruh saja langsung di tempat terbuka. Dengan di tempat terbuka dia (gas) akan netral di udara. Sekitarnya juga amanin, amanin jangan sampai ada yang bermain dengan api. Diamkan saja, nanti akan habis dengan sendirinya," terang Gatot saat dihubungi detikcom, Sabtu (28/4/2018).
Gatot menilai cara warga merendam tabung gas ke bak mandi merupakan cara yang salah. Terlebih, bak tersebut berada di ruang tertutup.
"Ya salah (caranya). Kalau sudah bocor mau nggak mau biar aja habis dulu, baru habis itu dibetulkan. Jadi, kalau sudah bocor, sudah, bawa ke luar, jangan ke kamar mandi, ke tempat terbuka biar gasnya habis," ujar Gatot.
Gatot Sulaiman meyakini ledakan tabung gas 3 kg di Kelurahan Kampung Melayu tak terjadi begitu saja. Menurut Gatot, salah satu pemicu ledakan yakni percikan api.
"Tabungnya pecah nggak? Kalau yang meledak gasnya, berarti ada pemicunya, pemicunya adalah api. Walaupun cuma 'tek', meledak gasnya aja, tapi tabungnya nggak," kata Gatot.
Ledakan tabung gas terjadi di Kampung Pulo RT 12/02, Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, Sabtu (28/4) pagi. Akibat ledakan tersebut 8 orang warga terluka. Dua di antara mereka mengalami luka bakar serius dan harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Hermina. (zak/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini