Massa aksi langsung berbaris dan memarkir mobil komando di depan gerbang utama Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jumat (27/4/2018) sekitar pukul 15.00 WIB. Sepanduk tuntutan dan topeng berwajah Fahri dan Fadli dipasang.
Orator berorasi di atas mobil komando untuk menyemangati massa. Mereka meminta agar kasus tersebut segera dituntaskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Massa aksi tidak sampai memenuhi jalan raya. Arus lalu lintas di Jalan Jenderal Sudirman terpantau lancar seperti biasanya.
![]() |
"Kepolisian jangan diskriminatif, maka segera usut dan proses kasus tersebut sampai tuntas. Pihak kepolisian jangan takut menghadapi intervensi dari pihak mana pun," kata Ketua Umum F-PKS, Abdullah Kalrey.
Setelah berada di depan Polda Metro Jaya sekitar 20 menit, dua perwakilan dari F-PKS dipersilakan masuk ke Mapolda Metro Jaya untuk menemui perwakilan Bidang Humas Polda Metro Jaya. Mereka langsung bertemu dan menjelaskan masalah dan tuntutan dari massa aksi.
Pertemuan tersebut berlangsung sekitar 30 menit di Direktorat Kriminal Khusus. Perwakilan F-PKS mengatakan Polda Metro Jaya masih dalam tahap penyelidikan.
"Mereka sedang bekerja. Memang, apabila unsur-unsur sudah lengkap, akan diproses," kata salah satu perwakilan F-PKS, Anyong, seusai pertemuan.
![]() |
"Kami akan lakukan unjuk rasa yang besar. Kami akan kawal karena ingin Pemilu 2019 tidak ingin ada pecah maupun konflik politik seperti Pilkada DKI," ucap Anyong.
Sebelumnya, Fadli dan Fahri dilaporkan atas dugaan Pasal 28 ayat 2 juncto 45 ayat 2 UU ITE pada Senin (12/3). Laporan pelapor atas nama Muhammad Rizki tertuang dalam laporan bernomor LP/1336/III/2017/PMJ/Dit.Reskrimsus.
Keduanya dilaporkan karena menyebarkan berita hoax mengenai Muslim Cyber Army (MCA), yang sempat di-posting sebuah media massa.
"Yang kami laporkan adalah pemilik akun @fadlizon dan @fahrihamzah yang telah mem-posting berita soal MCA dari Jawa Pos yang sudah diklarifikasi (oleh Jawa Pos) dan minta maaf," kata pengacara Muhammad Zakir Rasyidin, yang mendampingi pelapor, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/3).
Tonton juga video mengenai hate speech:
(aik/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini