"Kakinya terluka bagian depan kanan. Sudah kita lakukan pengobatan. Lukanya akibat benang nilon yang membelit. Benang nilon itu untuk jeratan babi," kata Kepala Wilayah II Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Heru Sutmantoro dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (27/4/2018).
Heru menjelaskan hasil pemeriksaan tim medis bersama aktivis Vesswic, luka akibat jeratan babi dinilai belum terlalu parah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Heru menyebutkan gajah tersebut sudah sehat. Meski demikian, gajah ini masih dalam pemantauan tim di lokasi.
Gajah liar ini diobati tim BBKSDSA Riau bersama aktivis Vesswic pada Rabu (25/4). Awalnya aktivis yang bekerja di lapangan melihat ada anak gajah yang jalannya tertatih-tatih di Minas, Siak. Dari sana, aktivis memberikan laporan kepada BBKSDA Riau. Tim pun bersama-sama terjun ke lokasi untuk mengobati gajah liar yang terluka itu.
Gajah itu lantas dilakukan penembakan bius. Setelah gajah tertembak bius, tim melakukan pengobatan di bagian kaki yang terjerat benang nilon.
Gajah itu merupakan bagian dari kelompok 11 ekor gajah. Awalnya gajah ini menyatu dengan 13 ekor lainnya. Belakangan, kelompok 24 ekor gajah ini terpecah menjadi dua kelompok. (cha/asp)











































