"Tersangka selama ini pernah menjadi karyawan korban. Karena merasa sakit hati sering diomelin, dan gajinya tak dibayar sehingga menaruh dendam. Tetapi saat pembunuhan tersebut, tersangka sudah tidak bekerja lagi dengan korban," kata Kapolresta Pekanbaru, Kombes Susanto kepada detikcom, Kamis (26/4/2018).
Pembunuhan ini terjadi pada Minggu (8/4), pukul 01.00 WIB dini hari, di rumah korban Jalan Tanjung Datuk, Kecamatan Limapuluh Pekanbaru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada orang masuk ke rumah, korban mantan atlet karate langsung menendang tersangka hingga terpental. Korban sempat mempiting tersangka," kata Santo.
Ketika terjadi duel, lanjut Santo, tersangka berhasil melepaskan dari pitingan korban. Ketika melepaskan pitingan, topeng yang dipakai tersangka terlepas. Paulus kaget karena orang yang masuk ke rumahnya itu bekas anak buahnya.
Karena panik, tersangka mengambil patung kayu yang ada di rumah dan langsung memukulkan ke bagian tengkuk korban. Korban terjatuh dan tewas seketika.
"Tersangka lantas mengambil uang dalam dompet sekitar Rp 4 juta dan mengambil motor suzuki Skaywave dan bersama STNK dan BPKP-nya. Cincin emas dan HP milik korban dia ambil juga," kata Santo.
Seluruh barang hasil curian, kata Santo, dijual tersangka. Selanjutnya pelaku melarikan diri ke Pangkalan Brandan, Sumatera Utara (Sumut).
"Kini tersangka sudah kita tahan di Mapolresta Pekanbaru. Motifnya karena karena sakit hati sama bekas majikannya," tutup Santo. (tfq/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini